Custom Search

Jumat, 23 Januari 2009

Sahabat Oleh Catur X2

Perang segera akan terjadi, sementara itu Andi dan Anto segera mempersiapkan diri menghadapi perang. Andi dan Anto adalah dua pemuda disalah satu desa yang rencananya akan diserang oleh Belanda. Mereka berteman dari kecil, sehingga mereka sangat akrab dan seperti saudara kandung. Waktu mereka sedang sibuk dengan dengan mempesiapkan diri menghadapi Belanda, terdengar desas – desus bahwa Belanda akan menyerang Desa mereka, mendengar hal ini warga desa menjadi panik dan ketakutan. Dengan berani Andi mengajukan usul ke Pak Kades”, Pak Kades, bagaimana kalau kita mengadakan pertemuan untuk mempersiapkan diri menghadapi serangan Belanda?”, usul Andi.
“Bagus, itu usul yang baik”, jawab Pak Kades.
“Baiklah, kita akan berkumpul di Balai Desa nanti malam jam 19.00, diharap semua warga dapat datang karena ini keadaan darurat”, tambahnya.
“Jadi sudah jelas, nanti malam jam 19.00 saudara – saudari diharap datang ke Balai Desa”, tegas Andi.Lalu para wargapun membubarkan diri dan kembali ke rumah masing – masing. Begitu juga dengan Andi dan Anto, mereka pulang kerumah masing – masing.

Malampun tiba, Andi dan Anto pergi ke Balai Desa tepat pukul 19.00 bersama – sama. Mereka tak menyangka, ternyata warga sangat peduli dengan keamanan Desa, sehingga banyak sekali yang datang. Sambil gugup Andi bertanya ,” Anto, apa betul ini warga desa kita”.
“ Ya benar, inilah warga desa kita”,sahut Anto.
“Wah, banyak sekali. Aku tak percaya warga desa kita sebanyak ini”, tambah Andi.
“Iya, ayo kita menemui Pak Kades. Sepertinya Pak Kades sudah menunggu kedatangan kita”, tambah Anto.
Merekapun pergi menemui Pak Kades, lalu Pak Kades menyambut dengan baik dan pembicaraanpun dimulai.

Setelah berunding beberapa jam, akhirnya diperoleh kesimpulan yang berisi warga desa siap melawan penjajah atau siap untuk melakukan perang melawan penjajah Belanda. Dengan kesimpulan tersebut Andi dan Anto lebih semangat, karena mereka ditunjuk Pak Kades untuk menjadi pemimpin perang. Dengan hal ini mereka selalu berlatih menggunakan bambu runcing senjata khas desa dengan rutin dan selalu waspada.

Hari – haripun berlalu, demikian pula dengan warga desa yang semakin lihai bermain bambu runcing. Lalu di pagi hari seorang warga yang sedang berpatroli tak sengaja melihat bahwa Belanda telah menyerang dan menduduki desa tetangga. Andi mengetahui hal ini, lalu pasukan pun bersiap – siap untuk melakukan perang. Mereka berencana untuk membuat kaget Belanda dengan serangan – serangan mendadak. Rencana itu disetujui oleh Pak Kades, Operasi ini disebut operasi Beruang Hitam.

Setelah bersiap – siap, pasukan pun berangkatkan. Setelah siap diposisi masing – masing mereka mempersiapkan diri dan menunggu perintah dari Andi dan Anto untuk menyerbu pasukan Belanda. Setelah menunggu berjam – jam, terlihat para serdadu Belanda berbaju hijau berbondong – bondong melintasi perbatasan desa. Setelah para serdadu Belanda berada tepat dititik serang lalu Andi dan Anto berteriak,”Serang...... Jangan sampai Belanda menduduki desa kami..... Serbuuuu”.
Dengan adanya perintah tersebut Belanda mulai panik, lalu muncullah para pasukan desa. Belanda sangat kaget dan bingung karena tiba – tiba banyak pasukan menyerang. Perangpun dimulai, peperanga terjadi sangat sengit.

Setelah beberapa lama, akhirnya pasukan desa telah berhasil mengusir Belanda walaupun aa sedikit pasukan yang terluka. Pasukanpun kembali ke desa sambil bernyanyi – nyanyi seraya menikmati kemenangan. Setelah sampai di desa Andi mengajukan usul ke Pak Kades,” Pak Kades bagaimana untuk merayakan kemenangan, kita mengadakan pesta?”
“Oh, itu ide yang bagus”, jawab Pak Kades.
Tiba – tiba Anto memotong pembicaraan,” Jangan Pak Kades, karena hal itu akan membuat pasukan menjadi lemah”.
“ Diam kau Anto, kau tidak tahu apa – apa tentang kemenangan,” sahut Andi. Perseturuan antara merekapun berlangsung sengit, sampai – sampai mereka bertengkar. Lalu dengan rasa egoisnya, andi Anto pergi dari pasukan, karena tidak setuju dengan pendapatnya. Dengan rasa kesal dan kecewa Anto dan melakukan perang gerilya sendirian melawan Belanda ke hutan. Dengan hal ini Andi merasa puas, karena pendapatnya terlaksana dan pestapun dimulai.

Hari telah berganti, Andi telah merencanakan untuk melawan benteng Belanda di desa tetangga. Serangan itu dilakukan tanpa ikut serta Anto, sehingga daya serangnya kurang, ditambah tadi malam habis pesta, jadi stamina para pasukan berkuranng. Hal ini membuat Andi merasa kecewa dan malu kepada Pak Kades. Andi sedih dan teringat akan sahabatnya yang selama ini berjuang bersama menghadapi Belanda yang kini entah dimana. Dia sangat menyesali perbuatannya karena rasa egoisnya dia tega mengusir sahabat sejak kecilnya.

Andi sadar dan Ia mempunyai rencana untuk mencari sahabat dan minta maaf kepadanya. Setelah desa agak aman, Andi memutuskan untuk pergi bergerilya melawan Belanda dan mencari Anto sahabat karibnya Andi pun pergi dengan membawa sedikit pasukannya. Diperjalanannya Andi menemukan Arti kehidupan dan menyadari bahwa sahabat itu sangat penting dari segalanya. Merekapun melanjutkan perjalanannya.

Dua tahun telah berlalu, dari jauh terlihat seorang pria yang tidak asing lagi bagi Andi. Ternyata pria tersebut adalah sahabatnya yakni Anto.
“Anto..”, Andi teriak dengan rasa bahagia. Antopun menoleh kearah Andi.
Sambil berlari Andi berteriak,” Anto, maafkan aku”.
“ Iya, aku sudah melupakan hal itu,”jawab Anto.
Andi sangat bahagia karena bisa bertemu kembali dengan sahabat karibnya. Setelah melepas rindu, lalyu mereka pulang ke desa.

Sesampainya di desa, Pak Kades sangat senang karena Anto telah kembali. Tanpa berlama – lama merekapun langsung membicarakan tentang menghancurkan benteng Belanda di desa Tetangga. Setelah berbicara panjang, lalu diperoleh kesimpulan bahwa besok akan menyerbu Belanda di Desa tetangga.
Esokpun tiba, setelah siap – siap pasukanpun berangkat dan dipimpin oleh Andi dan Anto. Disaat Belanda lengah, pasukan pun langsung menyerbu...”Serbu....serbu,” teriakan para pasukan. Setelah beberapa jam, Belanda pun akhirnya menyerah dan berlarian kabur. Akhirnya perjuangan melawan Belanda berhasil dan keberhasilan ini terjadi karena persahabatan dua sahabat karib yang mampu melakukan segalanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar