Custom Search

Minggu, 15 Maret 2009

BUKU oleh Putut

Buku Adalah Segalanya


Cerita ini dimulai pada saat seorang anak remaja sedang melihat sebuah pameran buku yang ada di dekat rumahnya. Dia berjalan menuju pameran tersebut dan melihat lihat buku apa saja yang di perlihatkan. Di dalam pameran tersebut dia melihat sebuah buku yang sangat menarik, buku tersebut berjudul The Secret. Dia melihat buku tersebut dengan rasa semangat dan ingin sekali membeli buku tersebut. tetapi apa daya, dia tidak memiliki uang yang cukup untuk membeli buku tersebut. Dengan berat hati anak remaja tersebut pergi untuk pulang kerumahnya. Sesampainya dirumah ia termenung,

“apa yang harus aku perbuat, untuk mendapatkan buku tersebut?”

Dia termenung cukup lama, dan akhirnya ia menemukan sebuah gagasan,

“aku harus sehemat mungkin dan menabung untuk membeli buku tersebut!”

Dengan penuh semangat ia mencoba untuk menghemat pengeluarannya. setiap hari dia hanya memikirkan buku tersebut, dimanapun dan kapanpun ia selalu memikirkannya. Hari demi hari dia lalui dengan penuh harapan untuk bisa membelinya, dan setiap istirahat dia hanya jajan sedikit tidak seperti biasanya. kemudian pada saat pulang sekolah ia mencoba untuk pergi kembali ke pameran buku tersebut, untuk melihat kembali buku yang ia inginkan. setibanya di pameran, dia melihat kembali buku tersebut dan ternyata buku tersebut masih ada. kemudian ia keluar untuk kembali pulang, akan tetapi di atas panggung dekat dengan pamerang tersebut ada seseorang pembawa acara,

“ayo para penonton segera pergi ke dalam pameran ini, karena pameran akan di tutup pada tanggal yang telah ditentukan.”

Anak remaja tersebut kaget akan apa yang diucapkan oleh pembawa acara tersebut. dia berfikir keras bagaimana caranya untuk mendapatkan buku tersebut dalam beberapa hari, tetapi dengan tidak meminta kepada orang tuanya, karna ia ingin mencoba untuk mandiri.
“apa yang harus q lakukan? aduh mana uangnya belum kekumpul!”

dengan penuh kebingungan ia pulang kerumah, dia pun berharap bisa membeli buku tersebut. dengan sedikit harapan ia mencoba bertahan.

“aku harus bisa membelinya! harus!”

sehari sebelum penutupan pameran, ia tidak jadi membeli buku tersebut akan tetapi uang yang sudah ia kumpulkan ia tabung untuk keperluhan yang mendesak, karna dia merasa bukan seperti dirinya sendiri ketika ingin membeli buku tersebut dan selama menggumpulkan ia menyadari bahwa apa yang dilakukannya bukan sekedar untuk melampiaskan apa yang diinginkan, tetapi apa yang akan dilakukan sesudahnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar