Custom Search

Rabu, 11 Maret 2009

Ketika Cinta Menjadi Suatu yang Salah

Oleh Diana

Cinta adalah sesuatu yang wajar, yang dapat dimiliki oleh setiap manusia.Cinta juga merupakan harga mati seseorang hidup didunia.Setiap orang yang hidup didunia pasti memiliki cinta, seberapun besar kadarnya.Cinta itu tidak hanya dapat ditempatkan kepada sesama, bisa saja kita mencintai apa yang berharga bagi kita misalnya hewan peliharaan, seperti halnya filatelis yang mencintai perangkonya, autographer yang mencintai koleksi tanda tangannya, dan yang tak jarang kita dengar dalam waktu-waktu ini, yaitu kalimat ‘I love music’ yang jika di-Indonesiakan kurang lebih berarti ‘aku cinta musik’.Orang mencintai sesuatu adalah wajar, namun menjadi tidak wajar jika mencintai sesuatu itu secara berlebihan.

Cinta yang tidak tepat itu misalnya saja seorang hooliganism pada dunia persepak bolaan, fanatikism pada dunia entertainment dan lain semacamnya.Demi cintanya kepada apa yang dicintainya, mereka rela melakukan hal yang diluar batas logika kita.Dan tak jarang perbuatan diluar logika itu mengancam keamanan dan kenyamanan orang lain.Misalnya dipertandingan sepak bola, hanya karena tim yang didukung dan dicintainya kalah seorang hooligan bisa emosi luar biasa dan berlaku anarkis seperti memukul, meninju, dan hal anarkis lainnya kepada supporter lawan sehingga menimbulkan semacam perperangan kecil-kecilan yang berakibat kisruh besar-besaran.

Hal ini tentunya mengganggu kenyamanan dan keamanan orang tidak hanya yang terlibat, tapi juga yang tidak terlibat.Seperti polisi, wasit, dan yang lain.Kurang lebih seperti hooliganism, seorang fanatikism-pun, mungkin karena sedemikian terobsesinya kepada idola, demi merebut bermacam hal mengenai idolanya akan mati-matian mendapatkannya meskipun tebusannya nyawa mereka, dan mungkin juga idola mereka.

Seandainya mereka memikirkan perbuatan mereka dengan cukup matang, tentang apa gunanya bagi mereka dan dampak bagi orang yang disekitar mereka baik yang terlibat maupun tidak, dan yang terpenting, seandainya ada kemaluan besar yang membuat mereka malu dengan perbuatan mereka yang berlebihan.Namun ego manusia yang diciptakan Tuhan lebih besar dari tubuhnya membuat orang mempertahankan apa yang menjadi kepentingannya tanpa pertimbangan jelas mengenai orang lain, dirinya, dan lingkungannya.

Hal semacam itu membuat apa yang terjadi diluar batas kewajaran dianggap wajar karena telah menjadi hal yang biasa dan suatu kebiasaan.Cinta berlebihan seperti itu mereka anggap sebagai kebutuhan yang bisa memberikan kepuasan, seperti halnya candu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar