Custom Search

Sabtu, 14 Maret 2009

CERPEN HENING


Si Cantik Bukan Pacarku



Deza adalah nama seorang lelaki yang baik hati, pintar, cakep, dermawan, kaya, yah… pokoknya hampir mendekati sempurna gitu.. Dia bersekolah di SMA Bunga Bangsa. Sekolah itu memang sekolah swasta yang paling bangus di tampat tinggal Deza. Banyak sekali cewek yang mengagumi Deza, bahkan kakak kelas Deza juga banyak sekali yang menyukainya. Tapi, banyak sekali cowok yang iri dengan Deza karena kabanyakan cewek mereka lebih membanggakan Deza dari pada pacar sendiri. Tetapi Deza tidak pernah mencari gara-gara dan dia tidak pernah bersikap caper (cari perhatian) kepada cewek-cewek seperti cowok-cowok yang lain.

Deza tinggal di kos-kosan dekat dengan sekolahnya. Kos-kosan yang dia tinggali termasuk level atas. Rumahnya mewah, kamar luas, parkiran juga luas, dll. Kos-kosan ini dipilih orang tua Deza karena orangtua Deza tidak ingin Deza kenapa-napa hanya kerena tinggal ditempat yang kurang sama dengan tempat tinggal aslinya. Kamar Deza luas, berbagai fasilitas telah disediakan oleh orang tua Deza. Televsi, playstation, lemari es, sepeda motor,tipe recorder, dll semuanya tersedia di kamar Deza. Berbagai peraturan telah tertempel disetiap kamar. Diantaranya yaitu karena ini kos-kosan cowok jadi peraturannya tidak boleh membawa cewek ke kos-kosan lebih dari pukul 20.00 WIB. Dan peraturan yang lainnya yaitu tidak boleh memelihara binatang didalam rumah, apalagi didalam kamar. Jika melanggar peraturan itu, maka orang tua wajib dihubungi.

Suatu hari kira-kira waktu menunjukan pukul 20.00. saat Deza sedang asyiknya belajar, terdengar suara orang mengetuk pintu kamarnya. Deza mengira bahwa itu Rakka teman dia yang tinggal di depan kamarnya. Dia biasa main ke kamar Deza ketika bingung akan PR yang dikerjakannya atau dia ingin berbagi cerita dengannya. Tapi biasanya pukul 20.00 begini Rakka sudah tertidur. Kemudian Deza mengira kalau itu mungkin Dira. Temen yang tinggal di sebelah kamarnya. Tapi biasanya dia berteriak-teriak dari luar sebelum masuk kamar Deza. Akhirnya Deza membuka pintu dan yang dia temukan yaitu sosok yang sangat cantik, putir, manis sopan, dan dia sedang menggigil karena hujan lebat yang terjadi malam itu telah membasahi kulit putihnya. Deza langsung membawa dia kedalam kamar. Diapun langsung mengeringkan rambutnya yang agak pirang. Dan menyisiri rambutnya yang sangat lembut. Sosok itu tersenyum pada Deza seakan memberi mekna bahwa dia mengucapkan terimakasih.



******

Keesokan harinya, Deza meninggalkan sosok itu dalam kamarnya. Tidak lupa dia mengunci pintu kamarnya agar tidak ketahuan oleh Ibu Kos. Disekolah Dezapun mendapat berbagai kejutan yang membuatnya sangat senang. Salah satu kejutan itu yaitu Sofhi, cewek yang dia sayangin dan dia banggakan tiba-tiba duduk disebelah Deza saat Deza sedang makan di Kantin. Setelah selesai makan, tanpa pikir panjang Dezapun meminta berkenalan dengannya. Walaupun Deza sudah tau nama cewek tersebut,tapi bolehkan kenalan..itung-itung Deza jadi punya nomor Handphonenya.

Sekolahpun selesai, Deza cepat-cepat pulang. Setelah sampai di kamarnya, dia langsung memeluk sosok cantik yang dia temukan tadi malam. Dia juga tidak lupa menceritakan kejadian yang dia alami tadi siang di sekolah. Sosok cantik tersebut hanya tersenyum dan mencoba melepaskan pelukan Deza. Tak lama kemudian Rakka dan Dira mengetuk pintu. Dan betapa terkejutnya mereka ketika Deza membuka pintu kamarnya.

“lho Za, kita kan nggak boleh…” sebelum Dira selesai berbicara Deza langsung menutup mulut Dira.

“sstt… makanya aku nggak ijinkan Si Cantik keluar dari kamarku. Aku takut dia bertemu sama Ibu Kos dan Ibu Kos langsung saja mengusirnya. Apa jadinya kalau Ibu Kos mengusir Si Cantik? Kasihan dia!” kata Deza.

“tapi Deza kita harus mematuhi peraturan! Dia memang cantik, tapi dia pasti punya tempat tinggal sendiri dan kita nggak berhak memaksanya untuk tinggal disini” kata Rakka.

“iya.. aku tahu kalau aku salah ! tapi aku sudah sangat menyayanginya! Apa kalian tahu ketika Si Cantik berada disini kehidupanku berubah jadi lebih berwarna? Dia selalu memberi semangat padaku!” jawab Deza.

“ memangnya salah satu contohnya bisa kamu sebutin?”Tanya Dira.

“kalian tahu Sofhi kan? Cewek yang aku sayangi? Tadi aku baru berkenalan dengannya, bahkan aku punya nomor Handphonenya! Itu semua terjadi ketika Si Cantik ada di kehidupanku. Makanya aku sangat takut kehilangan dia. Aku takut kalau nanti dia pergi, kehidupanku sudah tidak berwarna lagi.” Jawab Deza.

“ okeii kami tahu apa yang kamu rasakan dan kami nggak memaksa kamu untuk membuang Si Cantik kok!” jawab Dira mencoba menenangkan Deza.

Setelah semuanya kembali tenang, Deza melanjutkan perkataan yang sebenarnya ingin sekali dikatakan olehnya.

“kalian mau bantu aku menyembunyikan Si Cantik dari Ibu Kos kan?” Tanya Deza. Mereka terdiam seakan sedang berpikir dan tak lama kemudian mereka mengangguk sambil tersenyum.

“makasih ya guys… kalian memang sahabat terbaikku!” kata Deza sambil menepuk punggung mereka.

Si Cantik yang sejak tadi sedang bermain-main sendiri ikut bergabung dengan mereka seakan dia tahu apa yang tadi mereka bicarakan.

Malampun tiba, Deza mencoba untuk menelpon Sofhi. Baru sebentar mereka bercakap-cakap melalui telepon, mereka sudah kelihatan akrab sekali.



******

Keesokan harinya saat pulang sekolah Deza mengantarkan Sofhi pulang ke rumahnya. Mereka berdua kelihatan cocok sekali. Deza cowok yang diidam-idamkan oleh para cewek. Sedangkan Sofhi adalah cewek yang diidam-idamkan para cowok. Setelah sampai di rumah Sofhi yang lumayan besar, handphone Deza berbunyi. Telepon yang berasal dari Rakka langsung dia angkat.

“hallo Za…”

“iya hallo! Ada apa ka?”

“kamu dimana? Si Cantik kayaknya belum makan niih.. dari tadi dia berisik terus, takutnya nanti ketahuan sama Ibu Kos”

“oh.. ya sudah aku beli makanan dulu yaa? Ni aku lagi dirumah Sofhi,sebentar lagi aku mungkin sampai. Tunggu ya!” tut..tut..tut..telepon terputus.

“sof,aku pulang dulu ya? Kasihan Si Cantik belum makan” kata Deza yang langsung meninggalkan Sofhi dengan cepatnya.

Tidak lama kemudian Deza pulang dengan membawa banyak makanan untuk mereka semua. Dira & Rakka yang daritadi bermain playstation langsung berhenti bermain dan melahap makanan yang Deza bawa. Belum lama mereka makan, terdengar suara mengetuk pintu kamar Deza. Kemudian disusul suara Ibu Kos memanggil nama Deza. Deza, Rakka, & Dira secepat mungkin menyembunyikan Si Cantik di bawah tempat tidur. Deza membuka pintu kamarnya. “ ada apa bu?” kata Deza.

“ini dompet kamu jatuh? Lain kali hati-hati ya?” kata Ibu Kos.

“iya bu.. makasih ya?” kata Deza.

Setelah Ibu Kos pergi,semua menarik nafas lega. Untung saja Si Cantik tidak ketahuan oleh Ibu Kos. Kasihan Si Cantik harus sembunyi dibawah kolong. Si Cantik kemudian dipanggil dan sudah diperbolehkan keluar. Sambil menghibur Si Cantik, kami bertiga bermain playstation dan yang kalah harus bermain-main dengan Si Cantik sampai game berikutnya selesai.



******

Satu minggu berlalu, Deza dan Sofhi telah pacaran. Tapi perhatian Deza ke Sofhi tidak begitu besar dibandingkan dengan perhatian Deza ke Si Cantik. Tapi Sofhi belum menyadari akan hal tersebut. Hingga suatu kejadian terjadi saat Sofhi membaca SMS dari Rakka.

Za,Si Cantik belum makan! Nanti kalau kamu pulang bawa makanan yang banyak ya? He..he..he..

Setelah membaca SMS itu,Sofhi mengira itu pasti hanya ulah Rakka & Dira untuk mendapatkan makanan banyak. Jam pulang sekolah tiba, saat Deza akan mengantar Sofhi pulang, mereka bertemu dengan Dira & Rakka. Deza memanggil mereka berdua dan berkata “ hey..jagain Si Cantik ya?”.

“ okeii tenang saja, Si Cantik pasti kami jagain kok? Jangan lupa bawain makanan yang banyak buat Si Cantik ya?” jawab Dira. Deza hanya mengacungkan jempolnya.

Mendengar percakapan mereka, Sofhi curiga pada Deza. Dia mengira kalau Deza selingkuh dengan cewek cantik dan cewek itu menginap dikamar Deza.

“Za,Si Cantik tuh sapa sih?” Tanya Sofhi.

“oh.. Si Cantik? Kenapa? Kamu cemburu ya? Ya sudah besok aku kenalin ke kamu! Kamu pasti suka sama dia.. Rakka & Dira juga suka kok sama dia!” jawab Deza santai.

Sofhi semakin penasaran dan dia sangat menentikan hari esok untuk berkenalan dengan Si Cantik. Keesokan harinya, Deza bangun lebih pagi dan mandi bersama Si Cantik. Hari ini Si Cantik harus tampil sangat cantik..lebih dari biasanya. Deza memakaikan baju Si Cantik, menyisiri rambut Si Cantik, dan tidak lupa dia memberi parfum untuk Si Cantik. Tanpa terasa waktu sudah berjalan cepat. Deza cepat-cepatberangkat sekolah,dan dia lupa mengunci pintu kamarnya.

Waktu perkenalanpun tiba. Pintu kamar Deza terbuka dan mereka tidak menemukan sosok cantik di kamar Deza. Deza sangat khawatir. Dia mencari Si Cantik disekitar kamarnya, dikamar-kamar lain, bahkan di jalanan. Sofhi kebingungan, dia pergi meninggalkan Deza tanpa pamit. Karena dia tidak ingin mengganggu Deza yang sedang mencari Si Cantik.

Keesokan harinya setelah pulang sekolah, mereka semua mencari Si Cantik. Setiap kali Sofhi menunjuk cewek cantik yang berpapasan dengan mereka, pasti tidak ada yang mirip dengan Si Cantik.

“Za, sabar ya..kita pasti menemukan Si Cantik.. tenang aja ya?” hibur Rakka.

“iya Za..tenang aja.. aku dan Rakka juga sudah sangat sayang padanya kita juga akan mencari Si Cantik semampu kita kok!”tambah Dira.

“aku punya ide! Kalian terus cari Si Cantik ya? Aku akan ke stasiun TV untuk mengumumkan berita ini. Dan Dira, kamu punya foto Si Cantik kan? Aku minta foto itu untuk aku bawa ke berbagai agen surat kabar manapun agar Si Cantik cepat kutemukan”kata Deza.

Dira mengambil foto Si Cantik yang sedang makan makanan kesukaanny. Si Cantik tampak terlihat lucu, manis, dan ceria. Deza tampak begitu sedih ketika melihat foto Si Cantik. Tapi dia menahan air matanya keluar dan dia pergi dengan cepat ke berbagai stasiun TV & agen surat kabar. Dia berani membayar lumayan mahal agar foto Si Cantik dan informasinya di pasang di halaman pertama. Diberbagai majalah terpasang sebagai covernya. Disudut-sudut terbok dan ruangan terpasang gambar Si Cantik bertuliskan “DICARI”.

Tiga hari kepergian Si Cantik, hidup Deza menjadi muram. Dia tidak pernah makan dan minum sebanyak yang biasanya. Foto Si Cantik terus dipandangi. Di tanggal yang sama ketika Si Cantik ditemukan. Tepat satu bulan Si Cantik ada dikehidupan Deza, tapi 3 hari yang lalu Si Cantik telah pergi entah kemana. Kamar begitu sepi. Tak ada suara yang selalu membuat Deza terbangun dari tidurnya. Malam ini sama dengan ketika Si Cantik ditemukan. Hujan lebat diluar sana. “tok..tok..tok..” . mendengar suara tersebut,semuannya terbangun dari keheningan. Semua bengkit dan membuka pintu. Hal yang tak terduga-duga! Terlihat sosok wanita cantik yang sedang menggendong seekor kucing yang cantik pula. “ Si Cantik!!” Deza,Dira, dan Rakka terkejut. Si Cantik kucing yang begitu kami sayang,sekarang sedang bersama pemiliknya. Pemilik yang sama-sama cantiknya dengan Si Cantik.

Sofhi yang daritadi melihat mereka semua sedang bingung-bingungnya, malah menagih sesuatu.

“ katanya aku mau dikenalin sama Si Cantik? Lupa ya?”Tanya Sofhi.

“ oh.. iya! Ini Si Cantik.. cantik kan!” jawab Deza.

“ emm..aku kan sudah kenal sama Si Cantik.. boleh nggak aku kenalan sama pemilik Si Cantik?” Tanya Rakka menggoda.

“ wee.. dasar Rakka!” kata Deza,Dira, dan, Sofhi.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar