Custom Search

Rabu, 04 Maret 2009

Lomba Kesalahan Penerbit kepada Penulis

Ini adalah daftar dari 13 hal yang nggak mungkin salah satunya pernah menimpa Anda, entah itu penulis pemula maupun penulis yang udah nggak pemula lagi :)
•Tidak pernah memberi kabar nasib naskah. Sesuai janji atau promosi yang sering dilakukan penerbit "naskah akan dinilai dan dikabari minimal satu bulan sampai tiga bulan", tetapi udah berbulan-bulan kabar angin pun tidak ada.

•Hilang ditelan bumi. Dulu awalnya sering nelpon, eh pas naskah di tangan sang penanggung jawab hilang ditelan bumi. Jangankan diangkat telpon, sms atawa email pun nggak di balas. Pas disamperin ke kantor penerbitnya; bilang nggak adalah, udah pindah lah, inilah... itulah... Eh, pas ketemu di pameran buku tu orang pasang wajah nggak berdosa...

•Tak jadi terbit walau sudah tanda tangan perjanjian. Ini lebih menyesakkan lagi, udah tanda tangan perjanjian eh tahu-tahu dikasih kabar bukunya nggak jadi terbit. Padahal naskah itu sudah setahun nginep di penerbit. "maaf ya, karena kebijkan akhirnya naskah Anda kami batalkan terbitnya. Anda boleh kok nawarin ke penerbit lain."

•Pesen pepesan kosong. Ada penerbit yang mesen ini dan mesen itu. Sebagai penulis (apalagi pemula) percaya aja dengan pesen itu. Nah, setelah naskah jadi, malah nggak tahu kabarnya lagi.

•Diplomasi yang bikin basi. "Coba deh Anda tulis dulu naskahnya. Ntar kita baca." Maka si penulis buatlah naskah itu dengan serius, berbulan-bulan, menghabiskan modal, tenaga, dan tentu saja pikiran. Pas jadi, jawabannya "wah, nggak asik nih naskah. Kita tolak." Duh, kenapa ngga dari awal bilang kalo penerbit nggak bisa janji, tapi semua akan diberlakukan sama bahwa naskah yang dinilai adalah naskah yang sudah ada/jadi.

•Nggak pernah ngasih laporan. Ini banyak banget penerbit yang melakukan ini. Buku udah terbit, tapi laporan sekalipun nggak pernah ada. Jangankan royalti, harapan denger kabar berapa yang terjual pun nggak pernah.

•Terlambat bayar hak penulis. Kalo udah minta naskah, bisa sehari beberpa kali nelpon. Kalo minta revisi, SMS pasti nyerang terus. Eh, pas ditagih pembayarannya... bilangnya tar sok - tar sok...

•Laporan ganda yang bayarnya kecil aja. Ini soal kejujuran laporan penjualan penerbit. Penulis kadang dibohongi dengan penjualan resmi, mereka hanya dapat penjualan fiktif yang jelas-jelas serapannya kecil dan dampaknya royalti yang diterima pun kecil banget.

•Yang tak jelas nasibnya. Buku sudah dicetak, sudah ada di pasar, sudah bertahun-tahun berlalu tapi tetap saja ada yang nggak jelas nasib buku itu selanjutnya. Tidak pernah ngasih kabar bagaimana kelanjutan kerjasama soal buku itu. Eh, tahunya denger kabar perusahaannya udah bangkrut, eh tahunya udah ganti nama penerbit, eh tahunya udah ganti kepemilikan, namun tetep saja nasib penulis nggak pernah dikasih kabar apapun.

•Dipimpong melulu. Mungkin memang haknya menanya soal naskah, dan ansibnya tapi selalu aja jadi bulan-bulanan di pimpong. Hari ini nanya kepada si A dikasih tahu "tanya si B". Besok nanya si B eh dibilang "wah itu urusan si C"... sampai pada "eh, maaf si A kemarin udah pindah kerja, jadi naskahnya kita baca lagi". Deziiiiiiiiiiggg

•Penulis dikenai kewajiban menjual beberapa ratus eks buku dan itu sudah menjadi kewajiban penulis. Nah lo, susah ngomong deh...

•Bermain-main dengan surat perjanjian. Misalnya aja nih ya "Royalti akan dibayarkan kalo buku sudah kejual sebanyak 100 eks". Bayangkan kalo selama 2 tahun buku yang kejual cuma 99 eks aja... sampai kapan juga tu royalti nggak bakal nongol Ini baru satu pasal, belum pasal yang lain.... soal pajak buku yang dibebankan ke penulis, soal hak melihat prof awal sebelum dicetak, soal jumlah pembayaran, soal... soal...

•Tidak pernah membayar royalti dan hak naskah. Ini udah jelas, nggak perlu diperjelas lagi.

Nah, buat Anda penulis (pemula) yang punya pengalaman menyebalkan berkaitan dengan naskah dan hubungan ke penerbit, sila kirim pengalaman Anda itu ke redaksi@menulisyuk.com ( redaksi at menulisyuk dot com), 10 tulisan menarik akan mendapatkan Paket Buku, CD Writers Marketing seharga Rp100.000 dan Voucher HP Rp10.000.

Tulisan yang Anda kirim akan dipublikasikan di www.menulisyuk.com sebagai artikel yang bisa diakses semua penulis dan menjadi bahan renungan penerbit.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar