Custom Search

Jumat, 06 Februari 2009

Hadiah Ulang Tahun yang Hilang by Danang

Ada anak laki-laki yang sangat kaya dan sombong, anak itu bernama Dias. Suatu hari Dias berangkat dengan sahabatnya yang bernama Afgan. Setiap pulang sekolah Dias dijemput dengan mobil mewah.

“Oya 4 hari lagi lagi kan aku ulang tahun !”, Dias berkata dengan terkejut. “aku minta hadiah apa ya ?”, Dias bingung. “Ah nanti aja kalau udah mau ulang tahun !”, kata Dias. Lalu pada pagi harinya Dias ke sekolah dan bilang kepada teman - temannya. “Hai teman - temanku, 3 hari lagi aku ulang tahun !”. “Acaranya mewah apa nggak ?”, sahut Afgan. “Tentu mewah dong !”, Dias menjawab. “Wah kesempatan besar nih, bias makan makanan yang lezat, mumpung gratis !”, Afgan berkata dalam hati. “Kring……!”, bel masuk sekolah berbunyi. “ya anak – anak, nanti saya berikan pekerjaan rumah, karena kalian mau ulangan !”, Pak guru berkata. “dikumpulkan kapan pak ?”, tanya Dias. “Besok !”, jawab Pak guru. “Gann nanti malam kerja kelompok ya !”, Dias berkata. “Iya, tenang aja !”, jawab Afgan.

Pada waktu malam harinya, merekapun kerja kelompok di rumahnya Dias. “Dias , beli baju yuk !”, Mama Dias berkata. “Iya mah !”, jawab Dias, lalu aku ditinggal ?”, tanya Afgan. “Iya, Cuma sebentar kok !”, Mama Dias berkata. Lalu keluarga Diaspun pergi. Kemudian Afgan berpikir “Diaskan orang kaya, mumupung kosong lihat – lihat barang ah !”. lalu Afgan menemukan benda kesayangn Dias, “Wah………, flash disk 10 gigabyte !”, Afgan berkata sambil terkagum – kagum. “Wah, lumayan buat aku aja”, lalu Afgan mencuri flash disk tersebut.




Setelah keluarga Dias pulang, Afgan berpura – pura mengerjakan tugas yang diberikan dari Pak guru. “Bagaimana Gan, sudah selesai apa belum ? ”, tanya Dias. “Belum !”, jawab Afgan. “Dari tadi kamu ngapain ?”, tanya Dias. “eh………, apa ya !”, Afgan bingung, karena dari tadi ia sedang melihat – lihat barang dan mencuri flash disk 10 gigabytenya Dias. “Soalnya susah !”, kata Afgan. “Kan sudah diajarkan sama Pak guru !”, Dias berkata. :Iya sih, tapi aku lupa !”, kata Afgan. Lalu Afgan pamitan ingin pulang karena sudah malam.

Esok paginya, mereka berangkat sekolah bersama lagi. “Anak – anak, besok kalian presentasi dengan menggunakan powerpoint !”, kata Pak guru. “Ia pak !”, siswa menjawab. “Gan, kita satu kelompok ya !”, kata Dias. “Iya tenang aja !”, jawab Afgan. Pada waktu mereka membuat powerpoint, tiba – tiba Dias menjerit. “wah…….., mana flash disk kesayanganku ?”, Dias berkata. “Mungkin lamu lupa menyimpan”, Afgan berkata. “Terus bagaimana ?”, Dias kebingungan. “Datanya disimpan di CD aja !”, Afgan berkata. ”Ya udah deh, besok beli lagi”, kata Dias. “Oya 2 hari lagi kan kamu ulang tahun, kamu mau hadiah apa dari orang tua kamu ?”, Afgan bertanya. “Aku masih bingung “, jawab Dias. “Kamu sudah buat undangan apa belum ?”, tanya Afgan. “Sudah dong !”, jawab Dias. “Besok kita sebarkan kesemua teman sekelas kita”, Dias berkata.

Esok harinya, “Hai teman – temanku, aku bagikan undangan ulang tahun aku kepada kalian !”, kata Dias. “Kalau tidak dating kalian akan rugi, soalnya di rumahku mengadakan pesta besar – besaran !”, kata Dias yang semakin bertambah sombong. “Kriing………”, bel masuk berbunyi. “Selamat pagi anak – anak !, sekarang mulai presentasi dari kelompoknya Dias !”. Setelah mereka maju Pak guru berkata, “Lho kok pake CD ?”. “Iya pak, soalnya flash



disk 10 gigabyteku hilang!”, kata Dias. “Wah berapa harganya ?”, tanya Pak guru. “Murah kok pak Cuma 1 juta !”, kata Dias yang sombong.

Pada saaat Dias pulang sekolah, Dias meminta hadiah kepada orang tuanya. “Pah, aku minta hadiah handphone yang ada 3,5G nya ya !”, Dias memohon. “Iya !”, jawab Papa Dias.

Keesokan harinya. “Hai teman – teman jangan lupa ya, nanti datang kepesta ulang tahunku !”, kata Dias. Setelah pulang sekolah teman – teman Dias tidak datang, karena teman – temannya sangat benci dengan sifat yang dimiliki Dias. Yang datang kepesta ulang tahunnya Cuma Afgan dan saudaranya Dias.

Pagi harinya Dias memamerkan hadiah ulang tahun dari orang tuannya. “Hai, teman – temanku inilah hadiah dari papahku, handphone yang ada 3,5G nya, harganya 10 juta !”, Dias berkata dengan sangat sombong. Pada waktu jam istirahat, Afgan menemui temannya yang bernama Tony. Untuk mencuri handphone milik Dias. “Ton, nanti saya akan mengajak Dias bicara, kemudian kamu mengikuti aku dari belakang, lalu kamu buka tasnya pelan – pelan, besok handphone kita jual, lalu hasilnya kita bagi dua, ok !”, Afgan merencanakannya dengan jahat.

Setelah Dias tiba di rumah tiba – tiba Dias menjerit dengan keras. “Wah………., mana handphoneku ?”, Dias sangat kecewa, karena hadiah ulang tahunnya hilang.

Lalu besok paginya Dias melaporkan kejadian itu kepada Pak guru. Kemudian Pak guru mengumumkan kepada semua siswa. Akhirnya semua



siswa tahu, bahwa handphonenya Dias hilang. “Makannya jadi orang jangan sombong dong !”, kata Bagas, teman sekelas Dias. Pak guru menanyakan kepada semua siswa. Dan ketika Tony ditanya oleh Pak guru, “Apakah kamu yang mencuri handphonenya Dias ?”. “Tidak Pak !”, Tony berbohong. Lalu Pak guru menanyakan kepada Afgan. “Apakah kamu yang mencuri handphonenya Dias ?”. “Eh……. Tidak Pak !”, Afgan berbohong.

Esok paginya, kejadian out belum terungkapkan sama sekali. Lalu Afgan merasa bersalah, bahwa perbuatan itu sangat keji, kemudian Afgan menemui Pak guru,”Pak, sebenarnya saya yang mencuri handphonenya Dias “. “Kenapa kamu baru bilang ?, kemarin ditanya jawabnya tidak mencuri bagaimana sih kamu !”, bentak Pak guru. “Maaf Pak, saya baru sadar bahwa perbuatan yang saya lakukan sangat kejam “, kata Afgan.

Akhirnya semuanya sudah terungkapkan. Kemudian Dias kecewa, karena yang mencuri handphonenya adalah sahabatnya sendiri, Dias juga tahu yang mencuri flash disknya adalah Afgan. Teman – temannya lalu menjauhi mereka berdua, dan Diaspun menjauhi Afgan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar