Custom Search

Rabu, 04 Februari 2009

POHON CINTA SISKA oleh Rizki D X-4

“Uuh kok rambutku lepek seh ?” gerutu Siska yang sedang mengamati rambutnya yang selama seminggu ini lepek. Memang akhir – akhir ini Siska sering menggeretu tentang penampilannya yang katanya badannya tambah gemuk lah, ini lah, itu lah. Pokoknya dia sangat memperhatikan penampilannya. Putri dan Ria juga tak habis pikir kenapa sahabatnya tiba – tiba berubah dari Siska yang cuek bebek jadi Siska yang rapi, cantik, wangi (lah pokoknya girly banget). Siska jadi rajin diet ke salon, facial uhh ….sebal banget ngeliatanya.
Kemudian di pagi hari di sekolah. “eh Sis kamu kok akhir – akhir ini beruabah sih ?” tanya Putri yg sedari tadi Cuma melongo ngeliat Siska yang sedang sibuk bedakan. “iya Sis kenapa sih ?” tanya Ria. “Berubah gimana maksudmu ?” Siska malah bingung. “iya berubah ! kamu jadi lebih feminim gitu !” Putri berkomentar. “Oh, itu !” jawab Siska datar. “trus ?” lanjut Putri. “Teras terus kaya tukang parkir aja !” celetuk Siska. “Kta nenekku kalau orang berunah dari yang biasa jadi yang luar biasa itu tandanya orang itu lagi jatuh cinta !” Ria menambahi. “Aduh Ria Ria hari gini masih dengerin nenekmu basi banget she !” seru Siska lalu diikutidgn suara gelak tawa Putri dan Siska, Ria hanya bisa melipat mukanya. “Eh udahan yuk udah bel tuh, masuk kelas yuk !” ajak Putri, kemudian Siska dan Ria megikuti ajakan sahabatnya itu.
  

Sepulang sekolah mereka berkumpul rumah Siska, seperti biasa. Mereka langsung melemparkan begitu banyak pertanyaan kepada Siska. “Sis, kenapa she akhir – akhir ini kamu berubah ?” kata Putri mengawali. “Tanya itu lagi ?!” jawab Siska singkat. “Iya kenapa ?” Ria semakin penasaran. “Ehm … “ Siska malahsenyam – senyum. “Kenapa she kok senyam – senyum kayak orang gila aja !” tany Ria semakin penasaran. “Ehmm …., Aku naksir kak …. “ , “Siapa – siapa kak siapa ?” Ria heboh. “Iya siapa, ehm…, kak Anton, kak Awan, siapa ?” Putri juga ikut heboh.”Bukan, buakan kak Anton bukan juga kak Awan !” Siska membantah. “Terus Siapa ?” tanya Ria kesal. “Ehm …. Kak Indra .. !” jawab Siska nyengir kuda. “Hahh .. !!” Putri dan Ria kaget setengah mati ( untung nggak mati ). “Apa kak Indra ?”. “Iya kenapa Put ?” tanya Siska. “Kak Indra yang keren, cakep plus manis abiz kan ?” Ria komen namun hanya dijawab dengan anggukan kecil Siska. “Kapten basket kita itu ?” Putri menambahi. “Ho-oh.” Jawab Siska singkat padat jelas dan tidak bertele – tele. Putri dan Ria hanya bisa bengong tak percaya bahwa seorang Siska jatuh cinta kepada orang yang bisa dibilang orang paling cakep di SMALA itu. Tapi Putri dan Ria ikut senag karena temannya akhirnya juga bisa punya gebetan. Mereka bertiga berpelukan karena senang.
  

“Pagi semuaaa ….” Sapa Siska sewaktu baru tiba dikelas. “Kenapa Sis kamu kok kayaknya seneng banget she ?” Ria bertanya sambil ngerjain PR yang emang tadi malam belum sempat dikerjakan. “Iya dunkz, tadi waktu diparkiran, Aku ketemu sama kak Indra gitu !”. “Trus – trus “. “Trus waktu aku mau parkir kan susah tuh, trus dibantuin deh sama kak Indra.” Lanjut Siska. “Uhh…pasti kamu seneng banget yah ?” tanya Ria. “Iya dunkz, eh ya Anyway Putri mana seh ?” tanya Siska sambil celingak – celinguk mencari Putri. “Iya neh Putri lom berangkat.” Jawab Ria. “Tumben tuh anak jam segini lom berangkat.” kata Siska sambil melihat kearah jam tangannya yang sudah menunjukan pukul tujuh tepat. Bel berbunyi, tak lama kemudia Pak Adi guru Matematika masuk ke kelas, “Selamat pagi anak – anak.” “Pagi pak !!” jawab anak satu kelas serempak. “Buka PR kalian “ Pak Adi. Kemudian Putri datang dengan tergesa – gesa. “Maaf pak Saya terlambat.” Kata Putri. “Oh….silakan duduk !”Sekarang bawa buku PR kalian ke depa. Setelah itu Siska langsungf bertanya kepada Putri setengah berbisik “eh Put, napa kamu kok telat.” Ah ntar aja waktu istirahat ntar aku ceritain Oke !” jawab Putri, sementara Siska dan Ria hanya mengangguk menyetujui usulan temannya itu. Sehabis itu mereka mengikuti pelajaran dengan tenang. Kurang lebih satu setengah jam kemudian bel berbunyi tanda istirahat, semua anak berhamburan keluar kelas. Kemudia Siska langsung bertanya kepada Putri. “Put kenapa kok kamu telat ?” Putri nggak jawab malah dia langsung menarik tangan kedua sahabatnya menuju pohon Cinta. “Lho kita kok kesini she Put ?” tanya Ria namun Putri tidak menjawab, dia malah langsung memeluk Siska dan langsung nagis. Siska dan Ria hanya saling berpandangan tidak mengerti apa yang sedang terjadi. “Put kamu kenapa ?” tanya lirih. “Sis, Ri ….”. Putri berhenti, kemudian Putri melanjutkan kata – katanya. “Kak Ardi udah punya cewe ….”. “Apa ….?” Tanya Ria seperti kurang jelas sebenarnya dia sudah mengerti apa yang dimaksud temannya itu. “Iya kak Ardi udah punya cewe, gimana neh ?huaaaa…” Putri malah tambah kenceng nangisnya. “Udahlah Put nggak usah dipikirin, hal yang kayak gitu nggak penting tau !” Siska menasihati sambil mengelus – elus rambut Putri. Putri akhirnya mau diem juga, “Tapi Siapa cewenya ?” tanya Ria. “Iya iya anak mana ?” Siska menambahi. “Dia anak sini aja katanya temen sekelasnya.” Jelas Putri. “Owh…. Jangan – jangan si itu, ehm……Sinta ! iya Sinta, iya kan Put ?”tanya Siska, Putri hanya menjawabnya dengan anggukan kecil. “Apa bener ?” tanya Siska dan Ria serempak. “He-eh!” jawab Putri singkat.”Kok bisa seh ?” tanya Siska semakin penasaran. “nggak tau Sis, aku juga nggak tau.” Jawab Putri sambil mengusap air matanya. “Ya udah lah jangan nagis gara – gara cinta nggak penting tau !” kata Siska. Putri nggak jawab, Putri malah ngomong “Enak banget yah nangis di bawah pohon cinta!” kata Putri sambil melihat ke atas mengamati pohon yang ada dihadapannya itu. “Iya lah ?” Ria menjawab. “Eh aku kok malah dicuekin she ?” kata Siska kesal. “Iya deh maap, maapin aku yah Siska yang baek !” Putri memohon. “Iya nggak pa pa kok, eh udahan yukk balik ke kelas udah bel neh!” ajak Siska. “Ya udah yuh, tapi ati – ati lho Sis sama ucapanmu yang tadi !” kata Putri. “Yang mana ? ucapan yang mana ?” tanya Siska. “Itu loh yang kata kamu, nangis karena cinta itu nggak penting.” Kata Putri. “Oh itu lah nggak usah dipikirin.” Kata Siska. “Udah lah yuh balik ke kelas koh!” ajak Ria. “Ayo.” Jawab Putri dan Siska berbarengan. Sesampainya di kelas ternyata sudah ada Ibu Eni yang menunggu. “Dari mana saja kalian ?” tanya Ibu Eni. “Ehmm….., itu dari WC !” jawab Siska. “Oh….. ya sudah ayo duduk, hari ini kita akan mengadakan ulangan.” Kata Ibu Eni. “HAH…..” jawab anak – anak satu kelas serempak. “Iya ambil kertas cepat!” perintah Ibu Eni. “Baik Bu.” Jawab anak – anak.
  

Empat hari setelah kejadian itu. Pada saat sedang pelajaran olah raga. “Eh Sis…..” sapa Retno kepada Siska. “Eh iya ada apa Ret ?” kata Siska. “nggak Cuma mau nanya.” Lanjut Retno. “Iya mau nanya apa ?” kata Siska. “Kamu naksir sama kak Indra ?” tanya Retno. “Iya kenapa ?” tanya Siska. “nggak….Ehm…..” “Ada apa Ret ….?” Siska penasaran. “Ngomong aja Ret !” lanjut Siska. “Beneran neh nggak pa pa ?” tanya Retno. Siska menggeleng. “Tapi kamu jangan nagis yah ?” lanjut Retno. Siska mengangguk. “Oke…gini,ehm…anu, kak Indra …” Retno diam. “Kenapa, kak Indra kenapa ?” Siska penasaran. “Kak Indra udah punya cewe, kemaren malem minggu dia nembak temenku, terus diterima gitu.” Terang Retno. Deg….bagai petir di siang bolong, Siska kaget setengah mati, tanpa disadari air matanya meleleh hingga melahirkan buih – buih mutiara di pipi Siska . “Sis kamu kenapa ?” tanya Putri dan Ria tiba – tiba datang. Siska diam, siska nggak bisa gerak, Siska nggak bisa ngomong, lalu Retno mengajak Putri, Ria dan Siska duduk dibawah pohon cinta. Retno menjelaskan apa yang telah terjadi kepada Putri dan Ria. Namun Siska menangis dipelukan Ria. “Udah Sis, udah nggak usah nangis, masih banyak cowo yang lain.” Kata Ria sambil mengelus – elus rambut Siska, Siska diam terus diam. “Iya Sis udah lah.” Tambah Putri. “Emang PDKT nya dari kapan ?” tanya Ria kepada Retno. “Ehm… kalau nggak salah dari tanggal 13 November deh !” kata Retno. “Apa….” 13 November ultahku !” kata Siska. “jahat banget seh apa nggak da tanggal lain pa ? itukan ultahku Put, Ri !” tangis Siska semakin menjadi. “Udah Sis udah nggak usah dipikirin.” Kata Putri. “Kata kamu kan nggak penting nangis karena cinta ! Iya kan !” lanjt Putri. Siska diam, tetap diam, selang beberapa detik Siska akhirnya amau buka mulut. “Kenapa seh di pohon cinta aku malah sedih, harusnya kita tuh seneng, nih kan pohon CINTA !” kata Siska sambil megusap air matanya. Sementara itu Putri mengajak Siska, Ria dan Retno pergi dari bawah pohon cinta. Selepas mereka pergi daun – daun disekitar pohon cinta berguguran dan gerimis pun turun. Alam seolah tau bahwa Siska sedang patah hati……..

1 komentar: