Custom Search

Selasa, 03 Februari 2009

KURSI PERINGATAN oleh Niezha x-4

Jarum jam menunjukan pukul 14.30 WIB. Murid-murid SMP AL-IRSYAD segera berkemas-kemas karena akan pulang ke rumah masing-masing. Nisa siswi kelas 3 SMP di Sekolah tersebut. Sore ini dia dan teman-temannya akan mengikuti les matematika bersama Ustdzhah Umi di sekolahan itu. Karena esok hari akan diadakan ulangan matematika di kelasnya. Dan Nisa merasa kesulitan dan belum paham tentang materi-materi yang di ajarkan oleh guru matematikanya. Lalu Nisa dan teman-temannya mengakhiri pelajaran dengan berdo’a bersama dan pulang. Siang tadi dia belum makan jadi sore ini perut Nisa keroncongan, dia ingin membeli es krim dan pizza didepan sekolahnya untuk mengisi energi kembali. Nisa meminta tolong kepada Nadia untuk menemaninya.

”Nadia,temenin aku beli jajan yuk!” seru Nisa..

”Nanti kitakan mau lez Nis, emang warungnya di mana, jauh apa nggak sih dari sini ?”tanya Nadia.

”Di depan situ, deket banget kok Nad.” jawab Nisa.

”Beneran loh...ya udah yuk.”kata Nadia sambil menggandeng Nisa.

Warung tersebut tempatnya tidak begitu jauh dari sekolah, berhubung warung tersebut ramai di padati pembeli jadi mereka berdua terpaksa menunggu giliran dengan mengantri. Sambil menunggu gilirang mereka asyik berfoto-foto ria menggunakan hp Nisa. Mereka asyik bergaya di depan kamera sambil bergurau. Mereka lupa kalau mereka

sedang berada di tempat umum dan akan mengikuti lez matematika. Mereka juga tidak sadar kalau dari tadi gerak-gerik mereka diamatin oleh pembeli lainya. Tapi mereka berdua tidak peduli dengan itu semua. Tak terasa waktu bergulir begitu cepat. Teman-teman Nisa yang mengikuti les matematika sudah masuk kelas. Dan les matematika pun sudah di mulai. Nisa dan Nadia pun datang terlambat karena terlalu lama mengantri dan berfoti-foto ria.

”Nis, kayaknya kita terlambat loh!” kata Nadia sambil ketakutan.

”Iya loh...nggak papa. Nanti aku yang bilang ke Ustadzah kalau kita berdua habis beli jajan.” kata Nisa dengan santai.

”Beneran loh, Nis.” kata Nadia sambil menyenggol pundak Nisa.

”Iya...santai aja Nad!” jawab Nisa.

Les Matematika dilaksanakan di Laboraturium IPA. Dan pintu ruangan tersebut telah tertutup. Lalu dengan buru-buru Nisa dan Nadia mengetuk dan membukanya.

”Tok...tok...tok...”

”Assalamualaikum....”seru Nisa dan Nadia kompak.

”Waalaikumsalam....”jawab seluruh teman-temanya.

”Maaf Ustadzah kami terlambat, soalnya tadi kami beli es krim dan pizza dulu di depan!” kata Nisa dengan santai.

”Oke, kali ini Ustadzah maafkan tapi kalo kalian terlambat lagi. Kalian akan mendapatkan hukuman.” kata Ustadzah Umi.

”Okey....” jawab Nisa dan Nadia kompak.

”Oh iya..ini soal buat kalian!” kata Ustadzah Umi sambil memberikan soal tersebut.

”Makasih Ustadzah..’ seru Nisa.

Nisa dan Nadia pun merasa lega. Lalu mereka duduk di kursi yang paling belakang karena semua kursi telah di tempati oleh teman-temannya. Les Matematika pun dilanjutkan kembali. Ustadzah Umi menerangkan soal-soal matematika yang sulit dengan penuh semangat. Tapi berbeda dengan Nisa yang sibuk memakan es krim dan pizzanya. Nadia yang tidak membeli apa-apa pun merasa ingin mencicipi sedikit es krim dan pizza Nisa.

”Nisa, jangan makan terus kerjain soal-soalnya. Mungkin aja soal-soal ini keluar di ulangan besok. Nisa...minta sedikit ya pizza dan es krimnya!” kata Nadia sambil senyum-senyum.

”Iya Nadia, silahkan kalau kamu mau, sebentar tinggal sedikit eman-eman kalau nggak di habisin mubadzir.” kata Nisa sambil mengunyah pizzanya.

Tiba-tiba secara tidak sengaja tangan Nadia menyenggol es krim Nisa kemudian es krim Nisa pun tumpah di kertas soal Matematika Nisa. Nisa menjadi kecewa dan kesal dengan Nadia.

”Nadia...kamu gimana sih, apa kamu nggak lihat kalo ada kertas disini?”seru Nisa.

”Maafin aku ya Nis, aku nggak sengaja, besok aku foto copy in lagi dech!” kata Nadia sambil ketakutan.

”Beneran loh, aku pegang ucapan mu. Besok kamu harus foto copy lagi soal matematikaku yang basah ini!” kata Nisa sambil meratapi nasibnya.

”Iya, maaf ya Nis kalau aku dah buat kamu marah?” kata Nadia sambil membereskan es krim Nisa yang berantakan di meja.

”Iya..jangan di ulangi lagi loch!” jawab Nisa.

Mereka berdua asyik menikmati es krim dan pizza Nisa. Sampai-sampai mereka tidak memperhatikan Ustadzah Umi yang sedang menerangkan. Padahal esok hari mereka akan melaksankan ulangan Matematika. Setelah selesai makan Nisa dan Nadia merasa kekenyangan. Saat Nisa akan menyandarkan badannya di meja belakangnya. Tiba-tiba dia terpelanting dari kursinya. Dan....GDUBRAK!!!

”Aduh, Nadia tolongin aku!” seru Nisa meminta tolong.

”Kenapa Nis, kok bisa jatuh sih!” kata Nadia sambil kebingungan.

Lalu Nadia menolongnya, seluruh teman-teman Nisa baik laki-laki ataupun perempuan menertawakanya. Apalagi ada segerombolan anak laki-laki yang dari tadi mengamati gerak-gerik Nisa pun sampai tertawa terbahak-bahak karena kelakuan Nisa yang aneh.

”Ha...ha...ha...ha...”seru teman-teman Nisa.

Nisa merasa menjadi orang yang termalu di dunia akibat perbuatnya. Badannya pun menjadi memar-memar. Dari kejadian itu dia sadar bahwa selama ini dia terlalu sombong. Karena selalu meremehkan hal-hal kecil dan tidak menghargai orang lain ynag sedang berbicara. Dan dia juga sadar bahwa dia sudah kelas 3 SMP dan akan menghadapi ujian nasional (UN). Harus lebih serius dalam belajar dan mengikuti les. Akhirnya Nisa dan Nadia saling minta maaf dan mengikuti les dengan serius. Mengerjakan soal-soal matematika bersama-sama. Malam harinya, Nisa mengulang kembali apa yang di ajarkan oleh Ustadzah Umi dan mengerjakan soal-soal yang sulit. Alhamdulillah pada waktu ulangan matematika esok hari Nisa mendapatkan nilai 98 dan Nadia mendapatkan nilai 96. Mereka berdua sangat senang dan puas oleh apa yang di perolehnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar