Custom Search

Kamis, 26 Februari 2009

Kenangan di Balik Cerita Oleh Danu

Pada suatu pagi udara terasa sejuk,bunga bermekaran,tiupan angin
membawa kesejukan,namun suasana itu tidak bertahan lama Panji
terbangun oleh suara gaduh dirumahnya,itu wajar karena mereka sekeluarga
akan berpindah rumah.Panjipun segera keluar dari kamar tidurnya untuk
segera mandi,ketika itu ia merasa terkejut karena hanya ia saja yang belum
bersiap-siap untuk segera berangkat,Panji sebenarnya bukanlah anak yang
rajin dan senang membantu,ia lebih senang untuk bermain dan
menghabiskan waktunya bersama teman-temannya,lalu Ibunda Panji
berteriak,“Panji…!!cepat bangun dan mandi,kita akan segera
berangkat!”.”Iya ma,ini juga udah mau mandi koq!”,sahut Panji.
Panji segera langsung menuju kamar mandi untuk mandi.
Ketika Panji sedang mandi lalu ada teman-teman Panji yang datang
untuk ikut sekedar mengantarkan kepergian Panji,mereka semua
menyempatkan diri untuk membolos sekolah agar dapat mengantarkan
kepergian Panji.Setelah Panji selesai mendi dan berpakaian rapi ia langsung
turun dan menemui teman-temannya,”Hai…semua….!”,kata Panji dari
atas.”hai…”,teman-temannya menjawab dengan serempak,namun tidak
dengan Eki dan Pandu,maklumlah mungkin karena mereka harus
kehilangan dua orang sahabatnya dari kecil,mereka memang sudah
bersahabat dari kecil bahkan ibunda dari Pandu pernah menyusui kakak
laki-laki Panji,sehingga mereka semua sudah seperti saudara.”Panji
memang kau ndak bakal pulang ke Pontianak lagi?”,tanya Eki
menggunakan Bahasa Melayu.”Kayaknye ndak ki,soalnye kame disana pasti

lama,tapi kame pasti kontak same kalian bah!”,jawab Panji.Perkataan Panji membuat hati Eki lega.Akhirnya mobil pun siap,dan mereka lngsung berangkat menuju Bandara Supadio,sesampainya disana terlihat begitu banyak orang maklumlah mungkin karena masih dalam suasana liburan,kami semua langsung masuk ke Bandara,didalam Bandara Pandu dan Eki serta teman-teman yang lain mengucapkan salam perpisahan yang terakhir,Panji dan keluarganya pergi meninggalkan kota Pontianak dan teman-temannya yang sudah menyimpan begitu banyak kenangan.
Kurang lebih selama satu jam mereka semua tiba di Bandara Adi Sucipto Yogyakarta,Panji bertanya kepada Ibunya,”Ma,barang-barang bawaan kita kemana?”
“Barang-barangnya sudah dikirim langsung ke Purwokerto.”
“Berarti kita langsung berangkat ke Purwokerto?”,Tanya Panji.
“Kita mampir kerumah mbah dulu.”
Tak berapa lama mobil yang akan membawa mereka telah dating mareka semua langsung berangkat kerumah kakek Panji,diperjalanan tidak banyak orang yang berbicara karena mungkin mereka sulit untuk menghapus kenangan yang ada,namun tidak dengan kakak laki-laki Panji dia terus saja mengganggu Panji,memang kakak laki-laki Panji memang sedikit nakal dan jail,hingga akhirnya Panjipun merasa kesal dan memukul kakaknya menguunakan tas,kakaknya pun langsung terdiam.Setelah kurang lebih tiga jam perjalanan mereka semua sampai dirumah kakek Panji,mereka mampir sejenak untuk sekedar beristirahat dan makan siang.Setelah selesai mereka langsung tancap gas menuju Purwokerto agar tidak terlalu malam sampai di sana.Ternyata biar bagaimanapun mereka semua tetap saja tiba disana pada malan hari,mereka langsung menuju rumah kontrakan,namun mereka semua merasa kecewa karena rumah kontrakan mereka masih kotor dan belum dibersihkan oleh pemiliknya,sehingga mereka hanya menitipkan barang bawaan mereka kekontrakan dan dengan terpaksa mereka menginap dihotel.Setibanya di Hotel mereka langsung terlelap tidur karena kelehan.
Keesokan paginya Panji keluar kamar untuk mengambil sarapan yang sudah disediakan oleh pegawai hotel,Panji yang sekamar dengan kakaknya terus saja bertengkar,hingga orang tua mereka dating dan memarahi mereka.
“Panji,Edo!!dari kemarin berantem aja!”
“Ini ma,abang dari kemarin gangguin terus!”,jawab Panji.
“Edo jangan gangguin Panji!udah gede masih aja berantem!”.jawab sang Ibu membela si Panji.
Panji menjulurkan lidahnya bermaksud menghina sang Kakak.
“Sukurin!”,kata Panji.
“Panji Edo mama sama papa mau pergi ke SMP kalian,kalian berdua jaga disini ya…jangan kemana-mana!”,ibu Panji berkata.
“Iya,ma”,Panji dan Edo menjawab dengan serentak.
Sang ibupun pergi dengan ayahnya.
Setelah ayah dan ibu Panji pergi ternyata perut Panji masih berbunyi menandakan ia masih lapar,Panji memang anak yang rakus,ia berkata kepada kakaknya,”Bang,beli maka yuk…!”,ajak Panji.Kakaknya mengangukan kepala bertanda ia ingin menemani Panji.Mereka berdua langsung keluar hotel untuk mencari makanan,ternyata disitu terdapat banyak penjual makanan.”Bang,beli burger aja yuk…!”,ajak Panji.
“Ayuk…!”,jawab sang kakak.
Mereka langsung membeli makanan itu dan memakannya dikamar,tak berapa lama orang tua mereka kembali dengan membawa bungkusan.
“Ma,bungkusan apa??”,tanya Edo.
“Bungkusan baju seragam kalian,kan haro senin kalian sudah sekkolah.”,jawab sang Ibu.
“Do,pulang kerumah kontrakan yuk…!”,ajak sang ayah kepada Edo.
“Eman rumahnya dah bersih?”,Tanya Edo.
“Katanya lagi dibersihin,dari pada disini ga napain-ngapain mending juga sekalian natain rumah yang masih berantakan.”,jawab ayah.
“Yaudah deh,ngikut aja,lagian juga udah bosen di hotel terus!”,seru Panji.
Mereka pun langsung berangkat menuju rumah kontrakan dengan menggunakan becak.
Akhirnya mereka tiba dirumah kontrakan,ketika mereka tiba semua barang yang mereka letakkan ternyata ditaruh diluar agar mudah untuk dibersihkan,mereka semua lansung mengeluarkan barang bawaan mereka yang sudah dipack dan menyusunnya dengan rapi,ternyata rumah yang mereka kontraki sangat panjang akan tetapi tidak lebar,begitu juga dengan kamar panji tidak terlalu besar namum cukup untuk menampung dua orang,sehingga Panji pun harus tidur sekamar dengan kakaknya yang jail dan nakal itu,walaupun Panji harus berdebat dengan orang tuanya,namun Panji memilih untuk mengalah dan menerimanya.
Lalu hari dimana Panji dan kakaknya akn bertempat disekolah yang baru pun tiba Panji dan kakaknya bersekolah di SMP N 9 Purwokerto,Panji yang baru pertama kali melihat sekolah barunya itu merasa terkejut karena udaranya yang sejuk,sekolah yang besar dan banyak pepohonan yang rindang.Panji dan kakaknya tidak mengikuti upacara karena mereka belum tahu dimana ruangan mereka,mereka akhirnya disuruh untuk menunggu,Bagi Panji upacara terasa sangat lama karena ia ingin sekali mengetahui dimana kelasnya.Akhirnya upacara pun selesai Panji bersama seorang guru pergi menuju kelasnya,Panji pun langsung masuk kekelasnya untuk berkenalan dengan teman barunya.Seusai berkenalan Panji duduk disebelah anak laki-laki.
“Hai….nama aku Muhammad Panji Nur Prasetyo,nama kamu siapa?”Tanya Panji sambil berjabat tangan.
“Nama aku Satria Robby Solikhin panggil aja aku Robby.”,jawab anak laki-laki itu.
Panji dan Robby pun berteman,mungkin Robby adalah teman pertama dari Panji.Namun hari itu juga merupakn hari yang sial bagi Panji karena walaupu dia baru pertama kali masuk dan baru pertama mengenal tulisan Aksara Jawa dia langsung disuruh maju untuk menulis namanya dengan menggunakan tulisan Aksara Jawa.
“Bu,saya g bias bu!”,seru Panji.
“Kamu itu mau sekolah apa ga?!”,tanya guru itu.
“Mau bu,tapi sayakan baru pertama mengenal tulisan jawa!”,Jawab Panji.
“Ya,sudah sekarang kamu duduk dan tanya teman kamu gimana Aksara dari nama kamu.!”,seru guru itu.
Panji pun langsung menuju kursi dengan hati yang kesal karena guru itu.
Bel istirahatpun dibunyikan tanda waktu istirahat.Panji pun keluar bersama Robby untuk jajan dikanti sekolah.
“Panji kantin rame banget jajan di koperasi aja yuk…!”,ajak Robby.
“Ayuk…mank koperasinya dimana?”,Tanya Panji.
“Itu disebelah UKS yuk kesana…”,Ajak Robby.
Mereka pun menghabiskan makanan yang telah mereka beli,belpun dibunyikan kembali istirahat telah usai,semua siswa masuk keruangan masing-masing.
“Panji masih pelajaran Bahasa Jawa ke UKS aja yuk…!”,ajak Robby.
“Hah,emang ga bakalan ketawan?”,tanya Panji.
“Udah nyante aja!”,Robby berusaha meyakinkan Panji.
“Yaudah aku ikut!”,seru Panji.
Mereka berdua pun pergi menuju UKS Putra dan berpura-pura sakit.
“By,kok kamu ngjakin aku kesini?”,tanya Panji.
“Ga papa soalnya aku juga ga bisa Bahasa Jawa,akukan dari Jakarta!”,jawab Robby.
“O…dari luar daerah juga!”
“Berarti senasib donk ga bias Bahasa Jawa!”,,seru Panji.
“Ya,gitu deh…..!
“Panji kamu kalo pulan naik apa??”,tanya Robby.
“Aku pulang naik becak soalnya belum tahu jalan daerah sini!”,jawab Panji.
Akhirnya bel pun berbunyi tanda pelajaran Bahasa Jawa telah berakhir,mereka pun kembali kekelasnya.Teman-teman sekelas menanyakan mereka berdua,Robby dan Panji hanya menjawab,”Cuma pergi ke UKS lagi males ikut pelajaran.”
Didalam hati Panji Berkata,”Mungkinkah Robby yang bakalan ngegantiian posisi sahabat-sahabat aku di Pontianak?”
Mulai saat itu mereka berdua memutuskan untuk bersahabat baik dalam keadaan susah ataupun senang.
Hingga tiga tahun telah berlalu selama itu mereka telah banyak melewati berbagai macam permasalahan baik dalam bidang pelajaran maupun bukan pelajaran,bahkan sampai-sampai mereka memiliki pacar pun yang saling bersahabat.Akhir yang ditunggu-tunggu pun tiba pngumuman hasil UNAS yang telah mereka lalui sebulan yang lalu.Ternyata Robby merasa kecewa karena nilainya dibawah Panji,walaupun mereka bersahabat didalam nilai mereka tetap bersiangan untuk membuktikan siapa yang menjadi terbaik,dan akhirnya Robby takluk oleh Panji serta mengakui bahwa Panji memang lebih pintar dari dia.
Namun Panji dikala itu juga merasa sedih karena harus kehilangan sahabatnya lagi,karena Robby harus pindah lagi ke Jakarta karena hasil UNASnya yang buruk namun Robby menitip pesan kepada Panji “Panji kamu pasti akan mendapatkan sahabat yang lebih baik dari pada aku!”,kata-kata itulah yang akan selalu diingat oleh Panji untuk selama-lamanya.
Hingga dia mengabadikan kisahnya dalam bentuk Cerita Pendek dengan menggunakan nama samaran.

Danu: x-5

Tidak ada komentar:

Posting Komentar