Custom Search

Selasa, 03 Februari 2009

KEKASIH YANG TAK DIANGGAP

Nurlia Vinca A X-4

Namaku Vero. Sekarang Aku masih duduk di bangku kelas 2 SMP. Di sekolah, Aku mempunyai teman akrab yang selalu membantuku. Mereka yaitu : Devi, Andin dan Feby. Sekarang ini Aku sedang naksir pada seorang cowok tampan & keren. Ia bernama Rezka. Sayangnya Ia baru saja di DO dari sekolahnya sebulan yang lalu dan Aku tak tahu apa sebabnya sehingga Aku sedikit kecewa, tapi entah kenapa Aku tetap suka padanya. Mungkin Aku sedang merasakan indahnya jatuh cinta. Saat ini Aku sering kali SMS-an dengan Rezka. Aku menyamar sebagai Ria. Tujuanku menyamar supaya Rezka tidak mengetahui Aku ini yang sebenarnya, selain itu Aku bisa lebih banyak tahu tentang kepribadianya Rezka. Teman-temanku juga naksir pada Rezka. Mungkin saking tampan & kerennya. Aku merasa disaing oleh teman-temanku sendiri tapi tak apalah.
  
Mentari pagi yang menyilaukan membuatku bergegas untuk berangkat sekolah karena jam sudah menunjukkan pukul tujuh kurang lima menit. Sesampainya, Devi dengan wajah penuh ceria menanyakan sesuatu hal padaku. “Hii…Ver, kamu tau Rezka nggak ??anaknya cakep, keren, tinggi plus putih yang tetangga kita itu lho, tau nggak ??” tanya Devi pada saat Aku meletakkan tas ke atas bangkuku. “Ooh..cowok itu, iya Aku tau donk, masa Vero nggak tau, mank napa dev ?? Kamu naksir ya!!!” kataku. “Iya donk, kita gebet yuuk, lumayan kan!!!” Kata Devi girang. “Yuuk yak yuuuk…!!!” jawabku santai.
Pada jam istirahat, Aku dan teman-temanku berkumpul di beranda sekolah untuk membicarakan seorang cowok yang bernama Rezka. “Feb, Ndin Aku sama Vero punya gebetan baru lagi bro…cakep plus keren lho!!” pamer Devi. “Beneran cakep plus keren ??” kata Andin. “ya iyalah pokoknya prefect deh” kata Devi semangat. “Namanya sapa, nak mana ??” tanya Feby. “Namanya Rezka tetangga jauh Aku sama Vero tapi jeleknya (sambil menatap kecewa padaku, Andin dan Feby) dia baru aja di DO gitu, gimana mau kita gebet nggak ??” tanya Devi bingung. “Ya udahlah nggak papa gebet aja, lumayan kan tapi masalah yang di DO kita tutup-tutupin aja ya kan malu!!!” kata Andin dengan suara lirih. “Iya lah STW (Santai Wae)” kata Devi santai. “Eh..kapan-kapan kita ajak ketemuan yuuk, Aku kan penasaran kayak ceh apa orangnya!!” ajak Feby. “Iya masalah tu gampang” jawabku.
Bel berbunyi tanda istirahat telah usai. Semua murid masuk ke kelasnya masing-masing dan pelajaranpun telah dimulai kembali.
  
Sepulang sekolah, Ku letakkan tasku ke atas meja belajar kemudian ku rebahkan badanku ke atas tempat tidur. Aku membayangkan wajah Rezka yang tampan dengan rambut bermodel, hidung mancung dan senyum dibibirnya yang amat manis seperti sinar mentari fajar, sungguh tampannya si Rezka. Bayangan dipikiranku seolah-olah menghilang dan lenyap entah kemana. Rupanya Aku ketiduran.


  

Keesokan harinya, di sekolah guru-guru akan mengadakan sebuah rapat sehingga semua murid dipulangkan yang berarti “Pulang Gasik”. Semua murid merasa senang begitu juga dengan ku dan teman-temanku. Dalam kesempatan yang tak terduga ini lah, Aku dan teman-temanku akan mengajak Rezka ketemuan di suatu tempat. “Eh…ketemuannya sekarang ja ya, mumpung pulang gasik kan ada waktu banyak kesempatan tau!!” ajak Devi. “Yuuk sekarang ja Aku juga penasaran banget, setampan apa ceh Rezka itu!! kata Feby. “Oh ya tapi ketemuannya dimana, jam berapa ??” tanyaku. “Emm… (berpikir) di Restoran Red Crispy aja jam 10.” kata Devi saat berhenti di sebuah kedai untuk melepas dahaga. Andin segera memesan minuman, “Bu pop ice Cappucinonya 4 bu!!”. “Ver, kamu cepetan sms Rezka suruh ketemuan di Red Crispy jam 10 gpl!!” pinta Devi padaku. Aku segera mengambil handphone dalam saku kemudian menge-sms Rezka. Beberapa menit kemudian Rezka membalas “Iya, Aku mau ketemuan.”. Aku segera memberitahu teman-temanku. “Hey…3x, dia mau neh.” Kataku. “BAGUS” kata Devi. “Yuuk cepet ke Red Crispy!!!” ajak Devi beranjak pergi dari warung itu.
  
Sesampainya, Aku dan teman-temanku duduk di kursi no.7, sambil menunggu kita mengobrol-ngobrol dulu. Beberapa menit kemudian Rezka datang dengan memakai jamper hitam, celana jins keren dan topi biru di kepalanya. Wow, sungguh Aku terpesona pada penampilannya begitu juga dengan teman-temanku. Kami memepersilahkan Rezka untuk duduk dan bergabung dengan kami, lalu kami berkenalan dengannya. “Hey…, Aku Andin, Aku Feby, Aku Devi dan Aku Vero.” Sapa kami secara bergantian. “Lho.. kamu (Devi) trus kamu (Aku), Emm… perasaan Aku pernah ketemu kalian berdua deh tapi dimana ya ?? Emm… (berpikir) Oh ya kalian tetangga jauhku, iya kan!!” kata Rezka. Aduh tuh kan ketauan juga dia pasti kenal sama wajahku batinku.“Iya!” jawabku dan Devi meringis. “Trus disini yang namanya Ria yang mana donk ??” tanya Rezka bingung. “Yang ini ni.. Vero!!” jawab mereka bertiga. “Ih..kok Aku ceh kan bukan Aku, gi ngapa ceh kalian, disini kan nggak ada yang namanya Ria, jelas-jelas disini cuma ada Aku, Andin, Devi sama Feby, jadi nggak ada kan!!” candaku. “Kamu lho situ ya kalo nggak mau ngaku.” Kata Devi cemberu. “Iyalah Aku ngaku, Aku ni Ria puazz, trus yang ngebet banget pengen ketemu Rezka kan bukan Aku tapi Feby, iya kan Feb!!” kataku. “Iya…penasaran ceh (Feby tersenyum malu).” Kata Feby malu. “Rez, kamu kesini sendirian ? nggak sama temen-temenmu ??” tanya Devi sambil menyeruput segelas coffe pesanannya. “Ya iya lah sendiri lagian rumahku sama Red Crispy kan deket!!” kata Rezka. “Ooh..bunder!!” sambungku. “Ooh..kotak!!” canda Feby. “Rez, kamu nggak pesen makanan ato minuman ??” tanyaku pada Rezka. “nggak lah makasih, Aku udah kenyang baru makan.” Jawab Rezka. Diam-diam Feby memfoto Rezka menggunakan handphonenya sendiri. Jam sudah menunjukkan pukul 13.00 maka Aku dan teman-temanku pulang begitu juga dengan Rezka. Semoga saja bisa bertemu kembali.
  
Setelah Aku sampai ke rumah, tiba-tiba saja handphoneku berbunyi dan itu adalah tanda ada sms masuk, kemudian Aku ambil handphone dari sakuku. Ternyata itu sms dari Rezka dengan isi sebagai berikut Dia mau mengajakku ketemuan hanya berdua saja di beranda rumah Rezka pukul 04.00 sore. “Datang nggak ya ??” batinku dan akhirnya Aku menjawab “Ya, Aku mau ketemuan denganmu.”


  

Aku bersiap-siap dan bergegas karena sebentar lagi pukul 04.00 sore yang artinya Aku akan ketemuan dengan Rezka. Hatiku bercampur aduk ada rasa senang, malu, kecewa dll. Aku menuju rumah Rezka dengan hati yang sangat berdebar-debar. Sesampainya ku tengok rumah Rezka ku lihat Rezka sedang menungguku dengan laku mondar-mandir kemudian Rezka melihatku lalu tersenyum padaku, Aku juga membalas senyumannya. “Ver, sini duduk disebelahku.” Pinta Rezka. “Iya, makasih.” Jawabku Lembut. “Kamu pengen ngomong apa ma Aku mank pentink ya!!” tanyaku sewot. “Ver, sebenernya Aku-Aku suka sama kamu. Kamu mau nggak jadi pacarku!!” kata Rezka dengan tampang serius. “Emm…gimana ya, Aku nggak bisa jawab sekarang, beri Aku waktu ya!!” kataku bingung. “Ya udah nggak pa pa, nggak usah jawab sekarang, Aku nggak maksa kok trus kamu mau jawab kapan ??” tanya Rezka. “Aku mau jawab besok abis selesai nonton MU vs CHELSEA, kan Aku suka bola!!” jawabku. “Ya udah Aku tunggu besok ya!!” kata Rezka.
Hari semakin sore, Aku pun segera permisi untuk pulang. “Udah ya Aku pulang dulu nanti Aku dicari bonyok (bokap,nyokap) lagi!!”. “Oh ya silahkan kalo mau pulang, lagian Aku juga lom mandi, ya udah C_U tomorrow.” Kata Rezka sambil menggaruk-nggarukan kepala dan mengantarkan Aku sampai gerbang rumahnya.
  
Aku amat sangat bingung. Dia begitu cepat mengatakan cinta padaku dan Aku tak menyangka dengan hal itu. Aku berpikir mau terima atau tolak. Setelah ku pertimbangkan masak-masak. Aku akan menerima Rezka.
  
Setelah acara pertandingan MU vs CHELSEA usai. Aku segera menge-sms Rezka bahwa Aku menerima dan mau menjadi pacarnya tetapi sebelum diterima Aku mengajukan 5 pertanyaan yaitu :
1. Kamu serius nggak ma Aku ??
2. Aku pacar ke berapanya kamu ??
3. Kamu suka Aku sejak kapan ??
4. Kamu suka Aku dari apanya ??
5. Kenapa kamu nembak Aku ??
Rezka menjawab :
1. Aku serius kok ma kamu malah dua rius.
2. Kamu pacar ke 6 Aku, nggak pa pa ya.
3. Aku suka kamu sejak pertama kali kita ketemu soalnya kamu lucu.
4. Aku suka cewe nggak dilihat dari cantiknya, yang pentink setia, baik hati.
5. Aku nembak kamu coz Aku suka kamu, sayang ma kamu.
“Oh ya tapi kamu harus nerima Aku apa adanya!!”. Kata Rezka. Aku menjawab “Ya, Aku mau nerima kamu apa adanya trus Aku manggil kamu cay boleh ya!!”. Rezka menjawab “boleh donk, yang pentink kamu seneng.”
  
“Ciee…udah jadian neh sama Rezka M2M-nya (makan-makan) mana ??” tanya Feby ketika Aku sedang duduk melamun di beranda sekolah. “Gimana ya, Aku sama Rezka lagi bokek neh, sory ya nggak bisa, kapan-kapan aja ya kalo lagi cair (banyak uang).” Kataku dengan merasa tidak enak. “Ya udah STW bro..!!” kata Feby santai.



  

Sepulang sekolah Rezka menjemputku kemudian Rezka berhenti di sebuan café yang bernama “D’Best”. Rezka mengajakku untuk berduaan seperti layaknya orang pacaran. Kami berdua mengobrolkan sesuatu, saling curhat, bersenda gurau dengan hati amat senang.
Setengah jam Aku dan Rezka berada di café itu. Tiba-tiba Aku merasa lelah dan rasanya Aku ingin segera pulang lalu Rezka mengantarkan Aku pulang.
  
“Fuuiihh…rasanya capek banget habis pulang sekolah langsung sama pacar, cape deh!!! Tidur aahh ngantuk.” Kataku ketika Aku sudah berada di kamar tidur.
  
“Ver, Vero, tunggu.” Panggil Ayu. “Ya, Yu, kenapa ??” tanyaku panik. “Denger-denger kamu jadian sama Rezka ya ??” tanya Ayu dengan wajah menegangkan. “Ya, bener mank napa ya.” Kataku. “Ver, bukannya Aku cemburu atau gimana, nih Aku kan tetangga deketnya Rezka, kamu ati-ati sama Rezka ya!! Soalnya dia tuh playboy cap matre plus kere, dia punya pacar lebih dari satu termasuk kam. Dia tu cuma modal tampang doank kalo lagi pacaran lama banget pengennya nempel trus. Serigala berbulu domba tau!! Trus yang paling parah dia pernah ngehamili cewe trus nggak tanggung jawab lagi, makanya dia di DO.” Kata Ayu serius. “Hah, Astagfirullahal’adzim!! (dengan mulut terbuka lebar dan terbelalak) yang bener yu, kamu kata sapa ??” tanyaku dengan perasaan kecewa. “Aku kata tetanggaku trus Aku juga ngliat dengan mata kepalaku sendiri, rumahku ma Rezka kan deket otomatis Aku tau donk tingkah lakunya Rezka.” Kata Ayu. “Oh…gitu makasih ya atas informasinya, Aku duluan ya buru-buru neh.” Kataku. “Oh… ya sama-sama.” Kata Ayu. “Aduh masa sih Rezka kayak gitu, Aku kok nggak nyangka banget!! Baru jalan ma Rezka ternyata sifatnya kayak gitu berarti Aku bodo banget nerima dia harusnya Aku tolak bodo banget si Aku” batinku.
Ku langkahkan kakiku menuju sebuah conter yang ada di tepi jalan raya. Seraya ku rapikan rambutku yang menutupi mata lalu pandanganku tertuju pada sesosok Rezka yang mengendarai sepeda motor dan seorang perempuan yang diboncengnya. Ternyata apa yang dikatakan Ayu tadi semua benar, dia itu playboy abiz. Perasaanku kini terasa sakit dan sakit karena dia sudah menduakanku dan mengkhianatiku. Berarti dia telah mempermainkan Aku. Sungguh memalukan.
  
Esoknya ku tanyakan hal tersebut pada Rezka namun hasilnya nihil. Dia tidak mau mengakui hal tersebut. Sungguh Aku sangat kecewa padanya.
SEBULAN KEMUDIAN.
Sebulan Aku jadian dengan Rezka namun Aku hanya terdiam, nafsu makanku hilang. Aku harus menyelesaikan masalah ini dengan teman-temanku dan akan segera putus dengan Rezka secepat mungkin. Semangat Vero, semangat.
  
Di sekolah. “Dev, Feb, Ndin gini Aku mau cerita tentang masalah ku sama Rezka.” Kataku. “Kenapa Ver, kamu dicipok (cium sesama bibir).” Kata Andin lirih. “BUKAN!! Sebenarnya Rezka tu playboy cap matre plus kere, buaya brengsek, dia punya pacar lebih dari satu, dia bisanya Cuma modal tampang doank, serigala berbulu domba, yang paling parah dia pernah ngehamili cewe trus nggak tanggung jawab makanya dia di DO. Aku tau itu semua dari tetangganya Rezka.” Kataku merengek.
“Haaah…(mereka kaget terbelalak dengan mulut terbuka lebar sama seperti Aku kemarin sedangkan Andin menjatuhkan buku yang sedang dipegangnya). “Caraku putusin langsung ajalah!!” gertak Devi. “Iya, putusin sekarang juga, lagian buat apa dipertahankan, nggak da gunanya tau!!” sambung Andin sambil menggebrak-nggebrak meja. “Maunya ceh gitu juga, Aku pengen mutusin Rezka brengsek secepatnya, mungkin jangan sekarang tapi besok tunggu dulu perkembangannya.” Kataku.
  
Esoknya. Tiba-tiba saja Rasty memanggil Aku dan Devi. “Vero, Devi sini bentar ada yang mau kubicarain.” Ajak Rasty dengan wajah kecut. “Ver, gini kata Rezka, kamu tu serius nggak ma Rezka ??” tanya Rasty. “Iya, Aku serius.” Kataku padahal batinku berkata tidak serius. “Ver, Dev sebelumnya maaf banget ya bukannya Aku nyinggung kalian, kata Rezka, dia sebenarnya suka ma Devi kalo sama kamu (Vero) Aku nggak tau trus yang ditembak tu Devi tapi kata Rezka kamu (Devi) udah punya cowo, jadi nembaknya Vero gitu, Ver kamu jangan marah ya!” Rasty menjelaskan dengan tidak enak. “Iya, Aku nggak marah kok.” Kataku padahal batinku sangatlah terpukul, sedangkan ketika Devi mendengar penjelasan Rasty tadi. Devi melangkah mundur sampai bersendeh tembok karena saking kagetnya.
Setelah itu Aku dan teman-temanku berkumpul di kantin sekolah. Ku ambil handphone dari saku lalu menge-sms Rezka dengan isi “Rez, kayaknya hubungan kita udah nggak cocok lagi, Aku capek banget Rez coz kamu nggak mau ngertiin Aku trus kamu udah nggak suka ma Aku lagi kan!! Aku mau kita PUTUzZz, jangan ganggu Aku lagi. Ngerti!!!”. Beberapa menit kemudian Rezka menjawab “Up to U lah”. “Dasar cowo kurangajar, brengsek, nyanteng, anjrit masa Cuma jawab up to u lah, jawaban apa tuh nggak masuk akal.” Bentak Devi. Batinku juga berkata sama seperti Devi. “Mungkin si Rezka brengsek itu nggak menganggapku sebagai pacarnya, Aku seperti kekasih yang tak dianggap kayak lagunya kertas band, iya kan!!” kataku sedih. “Ya, udahlah lebih baik kita sudahin aja trus kita jangan sampe berhubungan lagi sama Rezka brengsek tu. Okey!! Saran Andin sambil mengambil sendok & garpu untuk menyantap mie goreng pesanannya. “Okey!!!” jawabku, Devi dan Feby.
Sebagai balasan, tanpa sepengatahuanku Rezka telah mengidap penyakit jantung. Aku mengetahui hal itu dari Ayu.
Ternyata sulit juga mencari cowo sesuai keinginanku. Aku hanya bisa ambil hikmahnya saja yakni kalau mencintai seseorang tidak dilihat dari luarnya saja tapi lihat dulu dalamnya seperti kelakuannya, hatinya dan latar belakangnya. Ini mungkin pelajaran cinta untukku. He….99x!!!

Nama : Nurlia Vinca A
No.abs : 28
KeLas : X-4
SMA N 5 PURWOKERTO

Tidak ada komentar:

Posting Komentar