Custom Search

Kamis, 26 Februari 2009

Pengasuh Penyihir Oleh johan

Pada tahun 1936 di sebuah desa di kota belanda tinggalah seorang duda bersama 7 anaknya dan 2 pembantunya. Duda itu kerja di sebuah perusahaan pembuat peti jenazah di kota itu, saat itu duda yg bernama Tuan George itu sedang kebingungan mencari pengasuh untuk ke tujuh anaknya yg sangat nakal dan bandel, sudah 16 pengasuh meninggalkan rumah itu karena kenakalan ke tujuh anak itu. Saat George sedang berfikir bagaimana dia mendapat pengasuh barunya dia mendengar bisikan aneh dari sebuah Koran tua, saat dia membuka dan membacanya dia kaget karena tiba-tiba bisikan aneh itu dating kembali dan mengatakan “pengasuh Phee(nama orang) dapat membantumu”.
George sangat bingung terhadap bisikan aneh itu kemudian malam hari ketika hujan mengguyur desannya dia pergi ke sebuah perusahaan penyaluran pengasuh namun saying pemiliknya Ny. Elina tidak mau membuka pintunya untuk keluarga George karena sudah 16 pengasuhnya menyerah mengasuh 7 anaknya. Akhirnya dengan persaan sedih dia pulang.
Saat dirumah dia kaget karena di ruang kerjanya tiba-tiba telah duduk seorang wanita berwajah jelek dengan jerawat dan tahi lalat yg besar di atas mulutnya berdiri dengan payungnya dan berkata “selamat malam tuan george”, dan george menjawab dengan gugup “selamat malam nyonya, maaf kenapa anda tiba-tiba berada di ruangan saya? Apakah pembantu saya yang mempersilahkannya?” “tidak! Saya kemari untuk menjaga 7 anak anda yg nakal” jawab wanita itu. “lalu siapa nama anda? Dikirim oleh siapa anda?” Tanya George. “saya datang atas kemauan saya sendiri untuk mendidik anak anda. Bolehkah?” jawab wanita itu. “ya tentu tapi saya harap anda sabar dan bijak dalam menjaga mereka”
Malam itu saat anak-anak sedang bermain dikamarnya wanita pengasuh yang bernama Phee itu dating dan membuka pintu. 7 anak itu kaget dan berteriak “ohh tidak siapa wanita jelek itu” dengan senyum yg sinis phee menjawab. “akulah pengasuh ke 17mu”
Anak-anakpun kaget mengapa dia bias mengetahui semuanya dan saat itu dia menyuruh anak-anak merapikan kamar tapi anak-anak malah mengobrak abrik kamarnya dan lompat-lompat di atas kasurnya, saat itu juga pengasuh menghantam payungnya yang tua ke lantai, sontak saat itu juga anak-anak yang berlompatan tak bias berhenti melompat mereka si Sulung berkata “ heii kau apakan kami, mengapa kami terus seperti ini” dan phee menjawab “inikah maumu, bermain terus hingga lelah, aku akan hentikan ini asalkan kalian berkata sopan” namun saying mereka malah mengoceh dan mencemooh phee setelah agak lama si bungsu berkata kepada sulung untuk meminta maaf dan menghentikan semua ini, dan akhirnya dengan hentakan paying tua itu ,ereka semua berhenti dan tanpa sadar membersihkan kamar dengan cepat dan langsung berbaring di kasurnya, mereka berkata “ii ajaib sekali, dia penyihir ini berbahaya dan kita bias di makan olehnya” phee hanya tertaw kecil dan berkata “ aku akan bekerja disini saat kalian tidak membutuhkanku namun aku akan pergi jika kalian membutuhkanku” “kami tidak membutuhkanmua Phee!!!” jawab sulung. Phee kembali tertawa dan pergi sambil mengucapkan selamat tidur pada mereka.
Pagi hari tiba mereka dibangunkan oleh phee pada pagi hari sekali namun mereka tidak mau dan berbohong kepada phee dan berkata, ” phee nampaknya kami sakit dan kami tidak bisa bangun dari tempat kami”, ”oh jadi kalian sakit?” phee tau mereka berbohong dan dengan payungnya phee membuat mereka sakit dan tidak bisa bangun kemudian dia pergi dan berkata ”tidurlah anak-anak”. Anak-anakpun senang dan mereka akan bermain main lagi tapi mereka tiba-tiba sadar bahwa tubuhnya terkunci dan bersuhu tinggi dan mereka menangis keras karena itu, phee datang dan menanyakan kenapa mereka menangis dan mereka mengaku kalau tadi mereka berbohong, akhirnya phee membebaskannya dan 7 anak itu minta maaf pada phee, saat mereka megucapkan kata maaf tiba-tiba jerawat phee hilang separuh dan phee tertawa kecil dan mengatakan pada 7 anak supaya mereka selalu mengucapkan maaf ketika bersalah. ”heii phee ambilkan kami makan pagi sekarang” celoteh anak sulung, namun phee menggeleng dan berkata ” katakan Tolong!” ”tidak” jawabnya.”baiklah kalau begitu aku tidak akan mengambil malakan untuk kalian”. Dan phee meninggalkan mereka
Setelah satu minggu mereka diasuh oleh Phee akhirnya satu demi satu anak sadar bahwa mereka harus mengharhgai pengasuh, mengucapkan maaf ketika salah, mengucapkan tolong ketika ingin di bantu, dan berusaha untuk tidak nakal lagi, setelah 2 minggu mereka sudah berubah menjadi baik dan wajah jelek phee berubah sedikit demi sedikit setiap anak-anak merubah sikap mereka. Mereka akhirnya menjadi sopan dan akrab pada phee, phee pun ikut senang dan saat mereka malah membutuhkan phee, phee pergi meninggalkan mereka untuk mendidik anak-anak nakal lainnya karena dia berhasil mendididk 7 anak itu.
Dan merekapun sadar kalo phee adalah pengasuh yang baik hati dan sihirnya digunakan hanya untuk medidik anak nakal, ayah merekapun sangat senang dengan perubahan ke7 anaknya yang kini menjadi baik dan sopan terhadap orang tua. Dia kini sudah tidak butuh pengasuh lagi karena anak-anaknya sudah mandiri dan baik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar