Custom Search

Kamis, 05 Februari 2009

TIA oleh Fajar X5

Alarm berbunyi dengan kerasnya menunjukan pukul 08.05. Tia pun memulai harinya dengan kesiangan. Semalam dia pergi dengan Roni yang baru dipacarainya selama dua bulan ini,hingga larut malam,entah melakukan apa saja. Setelah selesai mandi dengan celana pensil dan baju berwarna gelap yang sangat ketat membalut tubuh indahnya. Dia sarapan tanpa ada yang menemani,yang ada hanya Bibi Tumi yang selalu setia mengurusnya semenjak orang tuanya bercerai sewaktu Tia masih duduk di bangku SMA.

“Akh,dah siang lagi,mana ntar jam kuliahnya Pak Yudi lagi!huff…!”keluh Tia dengan suara lirih. Merasa sudah kesiangan dia pun memacu mobil Jazznya dengan cepat.

Sesampainya di kampus dia buru ke ruangan Pak Yudi.

“Tok..Tok..Tok..”pintu ruang diketuk oleh Tia denagn perlahan.

“Masuk….!”terdengar suara Pak Yudi dari dalam.

“Maaf pak sayaterlambat…”Tia meminta maaf pada Pak Yudi.

“Memang jam berapa sekarang?Keluar…!!”bentak Pak Yudi memecahkan kesunyian.

“Tapi pak…?”keluh Tia dengan suara lirih.

“Akh,g pake tapi-tapian”sahut Pak Yudi.

Tia pun meninggalkan ruangan dengan perasaan yang sengat kesal. Dia pun memilih menuju kantin.

Selagi meminum soft drink,tiba-tiba ada yang menutup matanya dari belakang.

‘Akh,saipa lagi nih?nyebelin banget sih?”gumam Tia dengan keras.

“Haio tebak siapa coba?masa g tau sih?”terdengar suara besar dari belakang.

Seletah dibuka matanya,Tia melihat lelaki berbadan besar menggunakan jaket kulit. Ternyata lelaki itu Roni.

“Kamu lho!dasar usil..!”keluh Tia.

“Yee…geto aja marah.Ntar tambah cantik lho”rayu Roni sambil mencubit pipi Tia.

“Akh,kamu tuh bisa aja.”jawab Tia.

Mereka yang sudah terbiasa mengumbar kemesraan di depan publik itu pun tidak merasa malu sama sekali.

“Sayang,ntar malem clubbing lagi yuk?”ajak Roni.

“Ok…!ntar malem aku tunggu…!”jawab Tia dengan perlahan.

Roni pun meninggalkan Tia sendirian di kantin karena akan ada jam kuliah.

Merasa bosan,Tia pun pulang ke rumahnya karena dia juga merasa capek sekali.

Dipacunya mobilnya dengan sempoyongan,tanpa mempedulikan sekitarnya. Sesampainya di rumah dia pun langsung menuju kamarnya. Sesampainya di kamar dia langsung merebahkan tubuhnya di springbednya yang empuk. Setelah tertidur pulas,dia pun tidak menyadri hari telah sore. Hpnya ber bunyi terus,sehingga membuat Tia terbangun dari tidurnya. Dengan tubuh yang masih merebah,tangannya meraba-raba mencari HPnya. Ternyata sms dari temannya sudah menumpuk sampai sepuluh.

“Bibi gimana sih masa g mbangunin aku sih?”gumam Tia yang selagi membetulkan bajunya yang setengah terbuka.

“Bibi…!Bi…!”bengok Tia memanggil Bibi Tumi.

Denag tergesa-gesa Bibi Tumi menghampiri Tia.

“Ada apa non?”Tanya Bibi Tumi pada Tia.

“Bibi kok g bangunin Tia sih?Tia kan mau pergi.”sahut Tia dengan badan yang masih loyo.

‘Maaf non,tadi kan non Tia g bilang sama bibi kalo mau pergi?”jawab Bibi Tumi dengan perlahan.

“Ya sudah lah bi,sekarang buatin aku makan aja.”pinta Tia

“baik non…”sahutb Bibi Tumi.

Tia pun menuju kamar mandi dengan membawa handuk berwarna pink di pundaknya. Selang setenagh jam di kamar mandi,Tia pun keluar dengan wajah segar. Segeralah dia berganti baju. Tia keluar kamar dengan rok yang sangat minim dan baju berwarna cerah yang sangat minim juga. Tia juag membawa tas kecil yang gantungkan di pundaknya. Segeralah dia duduk di meja makan.

‘Makasih ya bi..Bibi g makan sekalian aja”ucap Tia dengan lirih.

“Iya sama-sama non…Bibi sudah makan..”jawab Bibi Tumi.

Belum habis makannya,HPnya berbunyi,ternyata Roni menelfonnya.

“Halo saying dh siap belum?”Tanya Roni di telfon.

“Iya,ni dh siap ko,kamu kesini aja..”jawab Tia.

‘oouh ya udah aku kesana sekarang..”tambah Roni.

Selang beberapa menit terdengar suara mobil menderu-deru di luar rumah Tia.Langsung saja Tia keluar rumah denga keburu-buru tanpa pamit dengan Bibi Tumi.

“Wah,kamu keliatan cantik banget sih?”goda Roni.

“Akh,biasa aja kali..!”sahut Tia yang langsung masuk mobil.

“Berangkat sekarang nih?”ucap Roni.

Roni pun masuk ke mobilnya. Dan ditancap gas mobilnya,melajulah mobil Swift Roni menusuri jalanan Jakarta yang liput. Setelah lama dijalanan. Sepasang kekasih itu pun masuk ke suatu tempat yang terdapat banyak pemuda-pemudi. Setelah masuk kedalam,terdapat lampu yang menyala kalap-kelip. Disana mereka pun menikmati lantunan musik R’n B yang dimainkan oleh Dj. Selang beberapa jam Tia pun sudah sempoyongan karena mabuk.

“Ron,balik yuk..Aku dah g kuat nie..?pinta Tia.

“iya udah yuk..”jawab Roni.

Mereka pun keluar dari tempat maksiat itu.Tia memang sudah mengisi hari-harinya dengan dunia hitam. Karena tidak ada yang mengurusnya. Mereka pun masuk ke dalam mobil,dan menuju hotel. Entah apa yang mereka lakukan,hingga esok hari mereka baru cek out.

“Ron mau kemana lagi nih?”Tanya Tia.

“Cari makan dulu akh,laper nih.”jawab Roni dengan lantang.

“Iya udah..aku juga laper nih…”sahut Tia.

Setelah mencari rumah makan,merka akhirnya sampai di rumah makan padang. Mereka pun memesan makanan. Setelah selesai makan dan merasa kenyang,Roni pun mengantar Tia ke rumahnya. Sesampai di rumah Tia pun istirahat di kamarnya. Karna malamnya Tia harus bekerja sebagai Seles Promotion Girl(SPG) perusahaan rokok ternama. Dia pun melepaskan kelelahannya dengan merebahkan tubuhnya.

“Akh,capek banget sih…”keluhnya dengan suara lirih.

Alarm berbunyi menunjukan pukul 19.00.Tia pun terbangun dari tidurnya yang nyenyak itu. Chika teman SPG-nya pun sudah menunggu di ruang tanu. Tia pun segera menghampiri Chika di ruang tamu.

“Bentar dulu ya,aku mandi dulu?”ucap Tia yang masih kusam itu.

“Ya..nyante aja lagi…!’sahut Chika dengan nada tinggi.

Selang beberapa menit Tia pun keluar ke ruang tamu dengan pakain gelap dan sangat minim tak lupa tas kecil yang digantungkan di pundaknya. Memang sebagai seorang SPG itu selalu menggunakan pakaian yang sangat minim karna tuntutan profesi.

“Yuk,cik berangkat sekarang aja.”ajak Tia.

“Ya udah”jawab Chika.

Tidak lama kemudian mereka pun berangkat menggunakan mobil Tia menuju mess SPG.Untuk bergabung dengan teman-teman SPG yang lain. Setelah persiapan selesai. Sekelompok itu pun pergi menuju tempat hiburan-hiburan yang ramai digandrungi oleh kaum muda dan perokok. Setalah keluar dari mobil Tia menghampiri seorang pemuda berbadan tinggi dan berkulit putih yang sedang menghisap puntung rokok yang berdiri sendiri di sudut ruangan sambil menawari dagangan yang dibawanya.

“Maaf mas,mau coba rokok ini?”ucap Tia sambil menyodorkan rokok.

“Memang apa istimewanya rokok itu mba?”timpal lelaki itu.

“Akh,pasti beda deh mas…!Rasanya lebih manis deh…!”imbuh Tia memastikan barang yang dia tawarkan.

“Wah,beneran nih?Apa bisa semanis muka mba?”ledek lelaki itu.

“Akh,mas ini bisa aja…!”jawab Tia.

Tia pun berkenalan dengan Indra,lelaki yang tadi ditawari rokok oleh Tia. Mereka pun saling bercerita dan saling tukar nomor HP. Sampai terlihat sudah sangat akrab. Dia memang sangat mudah dekat dengan seseorang. Setelah puas bercerita dengan Indra,Tia pun pergi bersama teman-teman SPG-nya.

“Haio…!itu siapa lagi?tanya Chika mengagetkan Tia yang sedang melamun sembari minum soft drink.

“Akh,kamu bikin kaget aja…!”jawab Tia dengan lantang.

“Ye…orang kamu juga melamun geto?Memang melamunin siapa?”sahut Chika.

“Siapa juga yang melamun?pulang aja yuk…?”pinta Tia dengan nada lirih.

“Yah kamu itu!Ditanya malah geto…!hhe..”keluh Chika dengan tertawa.

Setelah beberapa bulan Tia dekat dengan Indra,dia merasa bosan dengan Roni pacar lamanya.Dia pun memutuskan hubungannya dengan Roni begitu saja tanpa memikirkan perasaan Roni bagaimana.

“Sudah lah Ron…!Aku tuh dah males sama kamu…!”bentak Tia saat menelfon Roni.

“Tapi ti…?!”jawab Roni dengan perlahan,tapi telfon dari Tia sudah mati.

Tanpa memedulikan perasaan Roni,Tia pun malah pergi dengan Indra dan melakukan clubbing,hingga tidak pulang ke rumah.

Setelah melakukan clubbing Tia tidak pulang ke rumahnya tetapi tinggal berdua di rumah kontrakan Indra yang tergolong cukup mewah. Hidup Tia semenjak orang tuanya tidak mengurusnya semakin tidak karuan. Mulai dari tidak pulang ke rumah,tinggal bersama dengan lelaki,berganti-ganti lelaki,clubbing. Dilakoninya tanpa memikiran dosa dan orang lain. Dia hanya asyik dengan kesibukannya denagn dunia hitam. Sungguh sangat menyedihkan. Apa lagi berpacaran dengan Indra yang memiliki ruamh kontrakan. Tia semakin menjadi,tidak pernah tinggal diam di rumah. Memang dia mulai SMA,dia pernah melakukan hubungan intim dengan pacarnya. Hingga sekarang pun dia sering kali melakukan hal bejad itu. Malah sampai sekarang Tia sering kali berganti-ganti pasangan. Hingga akhirnya Tia pulang ke rumah karna sakit. Bibi Tumi yang selalu setia mengurusnya sewaktu di rumah,memanggilkan dokter. Setelah diperiksa oleh dokter dan diberi obat,Bibi Tumi mengompres badan indah Tia yang panas itu. Setelah beberapa pekan Tia mengonsumsi obat yang diberikan dokter,Tia tetap belum sembuh. Malah badannya makin tidak karuan.

“Bi…kok aku g sembuh-sembuh ya?keluh Tia pada Bibi yang selalu ada disisinay.

“Non,jangan begitu…!Nona Tia pasti akan sembuh kok...!”sahut Bibi sembari menenangkan hati Tia.

Karena tidak juga sembuh,Tia pun diboyong ke rumah sakit. Tia di rumah sakit dirawat denagn intensif. Menurut tim medis Tia mengalami gejala HIV/AIDS. Tetapi masih gejala,jadi menurut tim medis dapat disembuhkan.

Lama laun dia mondok di rumah sakit,orang tuanya tidak menengoknya,tetapi hanya mengirimi uang untuk biaya berobat Tia.Tidak ada yang peduli ,yang ada hanya Bibi Tumi yang setia menunggunya. Indra pun entah pergi kemana tak ada kabar sama sekali. Temannya Chika sesekali menjenguknya.

Hampir setengah tahun dia baru merasa tidak begitu sakit. Lama tidak melakukan banyak kegiatan,Tia pun jenuh. Hingga akhirnya angina membawanya ke suatu taman kota. Padahal badannya belum begitu sembuh.Tia tetap saja memaksakan pergi yang hanya mengenakan pakaian yang sangat minim.

“Akh,males banget sih di rumah!Yang ada tiduran ama minum obat!uhff..”gumam Tia sambil menuju taman kota.

Sesampai di taman kota dia hanya menjumpai beberapa orang saja.

“Kok tumben ya sepi kaya di kuburan?”keluh Tia sembari memandang sudut-sudut taman.

Dia pun melihat lelaki berparas tampan yang sedang duduk dan entah sedang membaca apa,dipegangnya buku tebal di tangannya.Tia pun menghampiri lelaki itu karna merasa kesepian dan bingung mau melakukan apa.

“Maaf mas,boleh aku duduk di sebelah sini?”Tanya Tia sambil menunjukkan arah sebelah lelaki itu.

“Ya,silahkan mba…!Sendirian aja nih mba?”sahut lelaki itu.

Selang beberapa menit saat mereka bercerita panjang lebar,tiba-tiba muka Tia lemas dan tia pun semaput ke pundak lelaki itu.Lelaki itu pun keget bukan kepalang.Lelaki itu berusaha menyadarkan Tia.akhirnya di gotonglah tubuh indah Tia ke atas kursi panjang.Lelaki itu mengoleskan minyak kayu putih di dekat hidung Tia,tak lama kemudian Tia pun tersadar.

“Akh,akhirnya mba sadar juga…!”ucap lelaki itu dengan perasaan gembira.

“Aduh mas,makasih ya..Gimana coba kalau g da mas?”jawab Tia perlahan.

Akhirnya lelaki itu pun menemani Tia pulang,karna takut terjadi apa-apa lagi pada Tia. Mereka pun akhirnya sangat dekat. Lelaki yang menolong Tia itu bernama Ricky. Entah kenapa Tia merasa nyaman bila bersama Ricky. Ricky itu berbeda dengan lelaki yang pernah dikenal Tia sebelumnya. Ricky pun selalu memperhatikan Tia.Setelah lama mengenal Ricky kehidupan Tia mulai berubah.

Tia tidak pernah lagi melakukan kebiasaan buruknya. Dan lepas dari dunia hitam.Hingga kini Tia telah berubah total,hingga penyakitnya pun sembuh totalBibi Tumi pun sangat senang melihat Tia yang sekarang. Tia mulai merasa sangat nyaman salagi bersama Ricky,dan juga sebaliknya pada Ricky. Setelah lama saling mengenal mereka saling jatuh cinta,hingga akhirnya menjadi sepasang kekasih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar