Custom Search

Jumat, 06 Februari 2009

RUJAK (Ramadhan Untuk Jalan Kebenaran) Fajar Adi N X3

Sebuah kata indah yang sangat memeiliki arti mendalam bagi pengalaman hidup di masa kecil ku saat masih duduk di bangku SMP dulu.
Saat pertama ku masuk ke kelas 8 SMP dulu, sangat banyak kehidupan ku yang berubah drastis, dari sejak awal masuk SMP di kelas 7 kehidupan ku masih sangat biasa bahkan membosankan, aku yang masih sangat lugu, polos, dan sangat pendiam hanya mengikuti kaidah perputaran waktu dari mulai detik menjadi jam, jam menjadi hari, hari menjadi minggu dan seterusnya hanya seperti itu-itu saja. Akan tetapi, sejak ku masuk kelas 8 SMP seperti yang sudah tertulis diatas, kehidupan yang sangat membosankan itu berubah menjadi kehidupan yang menurut kamus kecil ku menjadi sangat WAH… Selain di kelas 8 ini yang tentunya memiliki kelas yang baru, temen-teman yang baru pernah ku kenal juga, aku seperti merasa telah menemukan kehidupan yang sepertinya pas dan nyaman buat aku jalanin ke depan.
Seperti yang sudah aku duga, rutinitas hidup di kelas 8 ini sangat nikmat dan mengasikan buat aku jalani, teman-temanku yang baru inilah yang boleh dibilang sebagai penyebab utamanya, teman-temanku yang sangat enak dan nyaman untuk bersahabat, baik dari kaum laki-laki maupun kaum hawa-nya. Seperti misalnya, saat bergaul bermain bersama dengan teman laki-laki aku menjadi sangat suka bermain sepak bola yang ternyata bisa menjadikan diriku cinta pada salah satu cabang olahraga ini, selain menjadi suka bermain bola yang lebih mengandung niali positif untuk mengisi waktu luang, ternyata ada juga kegiatan negativ yang tidak aku kira sebelumnya menjadi timbul dan membuat ku menjadi nakal, dengan bergaul bersama temen-teman ku di kelas 8 ini aku bisa menjadi salah satu anak di salah satu di geng atau grombolan anak-anak badung di sekolah SMP8 pewete ku ini.
Mencari uang saku tambahan untuk jajan dengan meminta paksa dari siswa siswi yang lain merupakan kegiatan yang sudah wajib. Di pembelajaran aktivitas ku tidak kalah nakalnya, semula aku yang sangat giat belajar dan senang mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru, sejak saat itu mengerjakan tugas dan belajar berubah seolah menjadi musuh dan senjata boomerang yang sangat ingin ku hindari lalu ku buang jauh-jauh dan ku musnahkan dengan sadis. Bahkan tak sedikit tugas di kelas 8 ini yang tak tersentuh sedikitpun oleh tangan ku ini, selain itu banyak juga nilai-nilai kosong yang menjadi konsekwensi dari tidak mengerjakan dan mengumpulkan tugas-tugas itu, bahkan bukan hanya tugas-tugas dari guru saja yang sudah ku acuhkan, di kegiatan ulangan harian pun tak pernah terpikirkan di otak ku. Saat ulangan berlangsung senjata utama hanya membuka buku untuk contekan dan mempercayai teman untuk mengerjakannya alias mencontek sepenuhnya atau nurun. tapi ternyata kenakalan ku bukan hanya itu saja, seperti apa yang sudah ku tulis tadi, selain banyak memiliki teman laki-laki untuk bermain bersama, aku pun sudah mulai tertarik dengan lawan dari jenis ku, yaitu seorang wanita, kebetulan ada seorang perempuan yang berhasil masuk dan mencuri perasaan cinta di hati ku, dan boleh di bilang perempuan ini lah yang menjadi cinta pertama ku, oleh karena itu aku pun berjuang sekuat tenaga dan sepenuh hati untuk mendapatkan kasih dari diri nya. Ternyata dalam perjalanan cinta ku, telah banyak sekali korban yang sudah aku jatuhkan, tak terkecuali nilai di pelajaran aku lagi, aku yang semula sudah malas belajar justru di tambah dengan perasaan yang membuatku menjadi tambah dan tambah malas dan malas untuk belajar lagi.
Beberapa bulan berjalan, ternyata kehidupan ku yang sudah sangat bebas itu terus berkelanjutan, mendapat uang saku tambahan, mencontek segala bentuk dan variasi tulisan, juga mengorbankan segalanya untuk seorang perempuan terus dan terus berlanjut di kegiatanku bersama teman-teman ku, dan ternyata kenakalan ku bersama teman-teman sudah tercium oleh para pengajar (guru), dan wali kelas ku saat itu pun sudah mengetahuinya. Kebetulan ibu wali kelas ku itu adalah seorang guru agama Islam. Di saat pelajaran agama oleh sang wali kelas ku ini, kuping dari kami-kami inilah yang berhasil mewarnai merah paling merah dan paling spektakuler di kelas. Tapi karena ternyata wali kelas kami itu adalah seorang yang sangat baik dan penyabar ternyata masih mau terus dan terus menasehati kami walau dengan cara-cara yang lembut dan sangat ke ibuan.
Hari-hari yang sudah tercoret dan pernah ku jalani ditinggalkanku dengan berubah menjadi bulan lalu terus berlanjut seperti yang sudah ditakdirkan oleh Allah dengan sangat sempurna. Bulan-bulan yang terus berganti ini akhirnya sampai juga di salah satu bulan yang di dalam hari-harinya menjadi penantian oleh semua warga Islam di dunia, bulan inilah yang sangat indah dan teristimewa dan bahkan lebih indah dan lebih baik dari pada seribu bulan.
Detik-detik di awal di bulan Ramadhan saat itu membuat kegiatan-kegiatan nakal ku sedikit berkurang karena banyak alasan yang mendasarinya, semula aku dan teman-teman ku yang suka mengambil uang saku hak milik orang lain dengan paksa, kini sudah berhenti total dan tidak melakukannya lagi, juga aksi-aksi nakal yang lain seperti menjahili orang, mengejek ,dan men tertawakan orang lain juga kini sangat sukar dan sulit untuk kami lakukan. Entah kenapa saat-saat itu menjadi awal bulan Ramadhan ku yang cobaan nya sangat berat, karena selain sedang

menjalankan ibadah puasa aku pun harus dan perlu menghilangkan aksi-aksi nakal ku tersebut demi mencapai kesempurnaan ibadah ku. Hari-hari di bulan Ramadhan ini pun terasa kosong dari dosa besar bagiku, tapi malah justru menjadi terisi dengan pahala-pahala kebaikan, karena saat itu banyak kegiatan-kegiatan Islami di SMP8 tercinta ku dulu, seperti misalnya, setiap pagi siswa-siswi di SMP8 ini di wajibkan untuk membaca lalu bertadarus dan mengakaji kitab suci Al-Qur’an. Juga di saat istirahat pagi yang pertama , di isyaratkan untuk selalu mendirikan sholat dhuha untuk penambah rezeki dan di waktu istirahat ke dua pada siang hari seluruh keluarga besar SMP8 di wajibkan agar berjamaah mendirikan sholat dzuhur di masjid.
Ternyata setelah lama ku jalani kehidupan baru ku ini, aku seolah menjadi terbawa untuk berfikir terus melakukan rutinitas kebaikan di hari-hari biasa di luar bulan Ramadhan.
Alhamdulilah, setelah lepas dan berhasil melewati satu bulan yang penuh hikmah, syukur alhamdulilah kebiasaan tecela ku dan aksi-aksi nakal dan jahil dari benak dan hati ku ini menghilang dan luntur dengan sendirinya . Dan saat itu aku merasa sudah terlahir kembali, seperti seorang bayi yang baru terlahir dari perut rahim ibu nya yang masih dalam keadaan suci. Aku merasa sangat beruntung dan tak lupa bersyukur karena ternyata Allah masih sangat sayang dan mencintai pada diri ku ini, karena aku percaya hanya Allah lah satu-satu zat yang dapat merubah dan menunjukan suatu jalan kebaikan dan jembatan kebenaran.
Dari pengalaman hidup di masa kecil ku ini, aku tidak akan pernah bisa dan dapat untuk melupakannya, sebab hanya karena gemblengan suci selama tiga puluh hari di bulan Ramadhan saja aku sudah sangat bisa merasakan betapa agung-Nya kebesaran Allah SWT.
Dari pengalaman ku ini, aku dan teman-teman dulu sudah sering

mambicarakan betapa sempurnanya hidup yang telah di atur oleh Allah SWT itu, saat masih larut di baying dan benak kekaguman ku ini akhirnya aku merangkum pengalaman sepenggal ku di kelas8 SMP dulu dengan sebuah kata indah “RUJAK” kependekan dari Ramadhan Untuk Jalan Kebenaran. Ternyata memang benar, Ramadhan adalah satu bulan yang sangat spektakuler dan bahkan Allah SWT banyak memperingatkan kita untuk selalu mencintai adanya bulan keberkahan ini. . ,
RAMADHAN… oh RAMADHAN pembuat RUJAK pengalaman ku yang sangat indah dan sangat berkesan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar