Custom Search

Selasa, 03 Februari 2009

CINTA TAK KEMANA

OLEH: Agung X-1

Cinta Tak Kemana….
Kisah ini berawal pada saat Dimas berumur 18 tahun. Dimas baru saja menginjak kelas 3 SMA semester 2 siswa SMA 5 Jakarta yang tergolong sekolah vaforit. pada pagi yang cerah dimas berangkat sekolah seperti biasanya, namun saat hampir sampai ke sekolah tiba tiba mibil yang di tumpanginya macet"gimanaya kalau sampe macet, bisa bisa aku telat lagi" ia terpaksa berjalan kaki untuk sampai ke sekolah. Ia pun khawatir, takut kalau telat sebab dia biasa merangkat lebih awal dari teman temannya. Ia berlari terburu - buru karena bel masuk sekolah sudah berbunyi "aduh,.." sahutnya karena menabrak seorang gadis yang tak di kenal, gadis itu sangat cantik, kulitnya putih dan halus, dalam benak Dimas yang jatuh hati kepadanya. "sorri tak sengaja, aku pikir tak ada orang" sahutnya. Karena waktu itu sedang terburu - buru maka Dimas tak menanyakan nama gadis itu.
Pada saat Dimas masuk kelas, "ntar ada anak pindahan dari SMA lain loch" kata Andi salah seorang temanya. Hal itu terbukti, pak Satimin guru ekonomi mendampingi seorang gadis yang tak dikenal." Bukankah gadis itu yang tadi aku tabrak" kata Dimas dalam hati. Pak Satimin memperkenalkan gadis itu, "perhatikan anak anak, kita kedatangan anak baru yang berasal dari SMA 25 jakarta yang bernama Asinta Nur Atika yang dipanggil sinta", Sinta memperkenalkan dirinya dan berkata"perkenalkan nama ku Asinta Nur Atika, saya biasa di panggil Sinta, saya berasal dari SMA 25 Jakarta". Saat istirahat "maaf kalau tadi aku tak sengaja menabrakmu"kata dimas menghampiri sinta. "oh yang waktu itu, ya nggak pa pa lagian aku sudah memaafkanmu kok" jawab Sinta. "perkenalkan namaku Dimas, senang berkenalan denganmu Sinta" kata Dimas "aku juga senang berkenalan dengan mu" jawab Sinta. "bolehkah aku menjalin persahabatan dengan mu" tanya Dimas. "boleh saja, asalkan tidak lebih dalam dari itu"jawab sinta. Dan mereka akhir bersahabat.
Karena sudah mendekati ujian nasional, Dimas mengajak Sinta, Riko temannya dan Naila teman Sinta untuk belajar kelompok dirumahnya, Saat dimulai belajar kelompok, Dimas berkata "gimana cara mengerjain soal ini, aku tak tau caranya?", "oh soal yang itu, sini ku ajarin" jawab Sinta. Dan pada saat itu dimas mulai menyukai Sinta. Setiap pulang sekolah mereka belajar bersama. Persahabatan mereka semakin mengental, dan mereka peduli satu sama lain.
Dan tidak terasa waktu terus berlalu, tekad Dimas untuk mengatakan isi hatinya yang paling dalam kepada Sinta pun semakin bulat. Dimas mengajak Sinta ke daerah yang tenang untuk menyatakan cintanya. Sepulang belajar kelompok dimas mengajak Sinta pergi ke kafe dan Sinta menerima ajakan Dimas. Sesampainya di kafe Dimas dan Sinta pun bercakap cakap mengenai isi hati mereka.Sinta mulai membuka kisah sedih, senang, canda,dan tawa kepada Dimas. Dan saat yang di tunggu tunggu tiba Dimas mulai mengutarakan isi hatinya kepada Sinta " Sin, aku mengerti perasaan mu, tapi maukah kamu jadi pacar ku? Saat pertama kali kita bertemu aku jatuh hati kepadamu".kata dimas sambil gugup "Akhirnya sudah sekian lama perasaan itu ku pendam, terucap sudah oleh kata kata" kata Dimas dalam hati. "aku,…aku" jawab Sinta sambil tertegun sinta tak menyangka kalau dirinya akan disukai dan diperhatikan oleh Dimas."kalau kamu masih belum bisa menjawabnya tak apa apa, namun ku tunggu jawaban dari mu" kata Dimas. Sehabis itu ia mengantar sinta pulang.
Dirumah, Sinta memikirkan terus kata kata manis dimas sampai tidak bisa tidur karena memikirkanya. "Sebenarnya aku juga menaruh hati pada Dimas"dalam benak Sinta. Dimas pun sama, ia memikirkan jawaban dari Sinta "kalau Sinta menerimaku, aku akan menjadi orang yang sangat bahagia, namun kalau ia menolakku, maka hubungan kami hanya sampai sekedar pada persahabatan saja"dalam benak Dimas.
Keesokan harinya saat sepulang sekolah Dimas mengajak Dinta ketempat yang tak ramai untuk menanyakan jawaban dari Sinta. "gimana jawabanmu kalau kamu belum siap tak apa apa, tapi kalau kamu menolakku persahabatan kita jangan sampai terputus hanya karena hal ini" kata Dimas. "aku menerima cintamu, karena aku juga menaruh hati saat kita pertama kali bertemu, namun kita jangan pacaran terlebih dahulu karna sebentar lagi ada ujian" jawab Sinta. Mereka bahagia karena pada hari itu merupakan hari yang bersejarah bagi mereka. Hari hari menjelang ujian, mereka jalani dengan bahagia dan karena perasaan saling suka diantara mereka malah menambah motivasi mereka untuk lebih giat belajar dalam menghadapi ujian. Ditambah lagi karena Dimas,Naila,Sinta,dan Riko saling bekerja sama. Mereka semakin mengasah pikiran dan saling berbagi pengalaman.
Namun pada beberapa hari Sinta tidak masuk. "nih ada surat dari naila kata ibunya ia sakit" kata Rudi salah satu tetangga Sinta. "kenapa Sinta sakit"kata Naila. "jangan jangan Sinta sakit karena kehujanan, kemarin aku melihat dia pulang kerumah basah kuyup"kata Rio salah satu tetangga Sinta. Dimas dan teman temanya khawatir kalau Sinta tidak bisa mengikuti ujian, mereka menjenguk Sinta. Dan hanya beberapa hari naila sembuh dari sakitnya. Seminggu lagi akan ada ujIan seluruh siswa kelas 12 takut kalau mereka tidak lulus. Namun mereka sangat semangat belajar untuk menghadapi rasa takut tidak lulus ujian.
Akhirnya hari yang dinanti telah tiba, mereka mengerjakan soal dengan hati hati dan penuh dengan ketelitian dan juga tidak lupa berdoa kepada tuhan. "ya alllah mudah mudahan kami semua dapat mengerjakan ujian ini dan berikanlah kami kemudahan untuk mengerjakanya amin" kata dimas dalam hati saat ujian akan dimulai. Dan sudah terasa waktu sangat singkat, selesailah sudah beban yang mereka pikul. Sekarang tinggal menunggu hasil ujian. Dimas akhirnya dapat berpacaran dengan Sinta setelah ujian. Dan saat yang dinanti datang siswa kelas 12 membaca surat keterangan hasil ujian yang mereka terima. Seluru siswa kelas 12 dinyatakan lulus dengan hasil yang memuaskan, Dimas dan teman temanya sanyat bahagia.
Namun dalam keadaan bahagia itu, dimas mendapat kabar dari orang tuanya bahwa ia akan melanjutkan sekolah perguruan tinggi keluar negeri. "selamat atas nilai yang kamu peroleh, kami sekeluarga sudah sepakat untuk menyekolahkan kamu ke luar negeri" kata ayahnya. "mengapa ayah tidak bilang dari dulu?"Tanya Dimas. "karena ayah sengaja supaya kamu tidak memikirkan hal itu" jawab ayah. "tapi…,"raut muka Dimas kelihatan sedih. Keputusan itu tidak di duga sebelumnya oleh Dimas. Ia merasa sedih akan meninggalkan Sinta kekasihnya. Namun Dimas tidak mengatakanya pada Sinta.
Sudah satu bulan mereka pacaran, namun Dimas tetap merahasiakan hal itu. Akhirnya Dimas menceritakan hal itu kepada Sinta karena tidak baik menunggu terlalu lama"Sin, maafkan aku karena aku akan melanjutkan kuliahku di luar negeri karena orang tuaku yang menyuruhku" Dimas sambil berberat hati."ap..apa…"terkejut Sinta mendengarnya "kenapa tidak menolak perintah orang tuamu?". 'aku tidak mungkin menolak perintah prang tuaku Sin, "ayahku mempunyai penyakit jantung, bagaimana kalau penyakitnya kambuh karena aku menolaknya"jawab Sinta. "jadi kamu akan pergi meninggalkanku, kenapa kamu tidak menceritakanya dari dulu, mengapa harus berbohong dan menyimpanya sendirian?" kata Sinta. jawab Dimas "Karena aku takut kalau kamu akan meninggalkan ku". "kau pikir aku akan senang kalau kamu nenyembunyikan hal itu" Sinta sambil meneteskan air mata. "maafkan aku, aku tidak bermaksud menyembunyikanya darimu, aku tidak siap menerima semua ini" kata Dimas yang bimbang memilih antara cinta dengan orangtua. Sinta berlari sambil meneteskan air mata karena tidak kuat menahan sedih. Dimas merasa bersalah kepada Sinta.
Di dalam kamar, Sinta menangis karena kejadian itu, namun ia mencoba memikirkan keadaan Dimas" kalau aku jadi Dimas mungkin aku akan melakukan hal yang sama, namun aku akan merasa kehilangan dia" Sinta akhirnya mengerti perasaan Dimas dan ia akan meminta maaf kepada Dimas. Demikian Dimas, ia merasa tidak enak kepada Sinta dan ia ingin mengucapkan perpisahan kepada Sinta. Dimas menelpon Sinta dan meminta maaf kepadanya dan berkata "maafkan aku yang sudah mengecewakanmu, sebelum aku berpisah denganmu aku mau kau datang melepas kepergianku ke australi besok jam 8 pagi untuk terakhir kalinya aku melihat wajahmu". "maafkan aku juga Karena sudah memarahimu, dan aku pasti akan datang melihat keberangkatanmu" jawab Sinta. Sesudah itu Dimas menutup pembicaraan dan memper siapkan perlengkapan yang bibutuhkan.
Saat berada di bandara, Dimas menunggu Sinta terlebih dahulu sebelum naik ke pesawat. Ia menunggu sampai beberapa menit sebelum waktu penerbangan dimulai. "Sinta kok belum datang datang, jangan jangan dia tidak datang" Dimas pun mulai tak yakin sinta akan datang dan ia melangkah ke bandara. "Dimas tunggu"seru Sinta bernafas terengah engah"maaf menunggu ,tadi saat di perjalanan ban mobilku kempes, dan memperbaikinya sedikit lama". "hampir saja aku hendak melangkah ke pesawat, sebelum aku pergi ijinkan aku memelukmu sebentar saja". "aku akan menunggumu sampai kau pulang". Mereka berpelukan sangat erat karena mereka akan berpisah untuk waktu yang lama dan berjanji akan bertemu kembali. mereka berpisah dan entah kapan mereka bertemu kembali.
Delapan tahun kemudian, Dimas sudah menjadi pengusaha kaya yang mempunyai beberapa perusahaan di Australia. Dan dia berkunjung ke Jakarta untuk memantau perkembangan salah satu perusahaanya. Dan tak sengaja bertemu dengan Sinta yang bekerja pada perusahaan itu. "benarkah anda adalah pak Dimas?"Tanya Sinta dengan ragu ragu. " ya memang benar,apakah kamu Sinta ?,bagaimana kabarmu" jawab Dimas yang kelihatan bahagia melihat kekasih lamanya. "saya sekarang bekerja di perusahaan kamu,sekarang kamu sudah menjadi saudagar kaya" Tanya Sinta. "inilah hasil perjuangan saya selama ini, tidak sia sia bukan?" jawab dimas dengan bangga. Cinta lama bersemi kembali dihati mereka. Dan mereka berpelukan karena sudah sekian lama mereka tak pernah bertemu. Dan seperti yang diharapkan oleh mereka pada waktu mau berpisah bahwa mereka ingin kembali menjalin hubungan percintaan. Dan cinta mereka bukan lagi cinta monyet waktu di SMA, mereka sudah dewasa. Mereka akhirnya berpacaran kembali. Mereka bertunangan lalu menikah dan hidup dengan bahagia.

1 komentar: